Entri yang Diunggulkan

Opini Ayu Reza: Membahas Patriarki yang Tak Kunjung Usai

Puisi Aisha Veranda Kartika: Keterbatasan

  

ilustrasi gambar cinta, kemarahan, duka

Ilustrasi gambar cinta, kemarahan, duka (doc. pixabay/LN_Photoart)


Malam

Fase pergantian hari yang baru

Bawa pikiranku melayang

Merenungkan nasib yang kian pilu

 

Ingatkan aku lagi

Tentang status tak berharga diri ini

Yang hanya bisa menyuarakan ketidakadilan

Tentang protes dan rasa putus asa kepada Tuhan

 

Yang selalu mengkhawatirkan masa depan

Yang tidak percaya pada janji-janji dan imbalan abadi

Jiwaku meraung, meratap, berharap akan kesetaraan

Tak kunjung didengar sebab tak adanya kekayaan

 

Oh malangnya nasib diri ini

Selalu menadah akan bantuan

Berharap kecukupan materi

Berharap kesenangan duniawi

Namun tak berdaya meminta belas kasihan

Entahlah bagaimana masa depanku nanti

 

Puisi Aisha Veranda Kartika, Mahasiswi KPI UIN Walisongo Semarang 2022
Aisha Veranda Kartika Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang senang menyelami platform interaktif dan membuat karangan sembari mendengarkan lagu-lagu dari Idol group Indonesia.

Belum ada Komentar untuk "Puisi Aisha Veranda Kartika: Keterbatasan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel