Puisi Abdullah Azzam: Sebuah Pilihan
Ilustrasi orang yang sedang melangkah maju untuk menentukan jalan hidupnya (Pixabay/Jensenartofficial)
Aku pernah datang lalu sekarang memutuskan hilang
Bukan tanpa sebab, tapi juga harus menjelaskan
Semua orang meneriakan luka
Semua rasa menjeritkan luka
Semua kehilangan menyimpan tangis
Semua kepergian menyisakan kenangan
Tidak terkecuali aku, kamu, dan mereka
Kita semua berkesempatan menjadi korban
Kita semua sebenarnya adalah pelaku
Menjadi yang ditinggalkan kerapnya mengaku lebih terluka
Tapi, sayangnya lupa bahwa meninggalkan tak pernah semudah menyembuhkan luka
Kamu tidak akan pernah merasa bila tak mengalami
Kamu tidak akan tahu bila tak pernah melalui
Hingga nanti kamu akan mengerti
Bahwa kepergian bukanlah yang aku pilih
Bahwa kepergian takkan pernah ingin aku jadikan tujuan
Bahwa pada kepergianlah aku membiarkan
Diriku terluka-tanpa harus kamu tahu,
Tanpa harus kamu mengerti
Sebab, kepergian ini adalah takdir
Yang tak pernah ingin dijadikan pilihan
Namun, bertahan aku tak lagi mampu
Hingga kemudian aku dibuat menyerah,
Bahwa ketetapan-Nya memang mengarahkanku untuk melangkah meninggalkanmu
Puisi Abdullah Azzam, Mahasiswa KPI UIN Walisongo Semarang 2022
Belum ada Komentar untuk "Puisi Abdullah Azzam: Sebuah Pilihan"
Posting Komentar