Opini Ayu Reza: Membahas Patriarki yang Tak Kunjung Usai
Kedudukan perempuan dan laki-laki yang dapat setara (Sumber: komunitas.sdgsyouthhub.id)
DIREKTORIJATENG.ID - Stigma bahwa laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada perempuan menjadi salah satu kegelisahan yang tak kunjung terselesaikan.
Menjadi perempuan nyatanya tidak mudah, terdapat banyak hal yang perlu dilakukan dan diperbaiki untuk memenuhi konstruksi budaya yang sudah dikenal masyarakat.
Perempuan dituntut serba bisa dalam melakukan segala hal, seperti ketika sudah berumah tangga, kerap kali perempuan dituntut untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang mana hal tersebut juga dapat dilakukan oleh laki-laki.
Sehingga sudah banyak perempuan mematahkan yang ikut berkontribusi, baik melalui pendidikan, kepemimpinan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Dilansir dari databoks.katadata.co.id, Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase pendudukan perempuan berusia 15 tahun ke atas yang memiliki ijazah perguruan tinggi lebih banyak daripada penduduk laki-laki.
Selain itu, persentase perempuan yang pernah menamatkan perguruan tinggi mencapai 10,06% pada 2021, sedangkan laki-laki 9,28%. Hal ini menunjukkan perempuan memiliki potensi yang tinggi untuk setara dengan laki-laki atau bahkan lebih dan membuktikan perempuan juga dapat berdaya dalam aspek pendidikan.
Bukan salah laki-laki memang, tetapi laki-laki dan perempuan yang masih memberikan jenis kelamin pada pekerjaan domestik dan publiklah yang menjadi pemeran utama dalam stereotip gender ini.
Jika kamu menyalahkan laki-laki, nyatanya mereka juga sangat dibebankan dengan budaya patriarki yang mengharuskan untuk selalu kuat memenuhi kebutuhan materil keluarganya.
Patriarki terus menerus dibahas, dalam dunia akademik ataupun non akademik. Mungkin kamu bertanya, kapan selesainya?
Selesainya ketika kamu mau menjadi laki-laki baru dan perempuan baru yang memperjuangkan keadilan gender ini. Karena yang merugi bukan hanya perempuan, laki-laki pun merasakan hal yang sama.
Pada akhirnya, ketika perempuan dan laki-laki diberikan kesempatan yang sama, mereka tidak hanya berkontribusi secara signifikan, tetapi juga membuka jalan bagi generasi mendatang untuk meraih lebih banyak keberhasilan.
Sumber Tulisan:
databoks.katadata.co.id. (2022). Lulusan Perguruan Tinggi Lebih Banyak Perempuan Ketimbang Laki-laki. Diakses pada Minggu, 15 September 2024.
Koes, A. Q., & Adnalia, F. (2022). Patriarki di Indonesia: Budaya yang Tak Kunjung Lekang. Diakses pada Minggu, 15 September 2024.
Opini Ayu Reza Wulandari, Mahasiwi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 2022
Editor: Ma'unatul Hamidah
Belum ada Komentar untuk "Opini Ayu Reza: Membahas Patriarki yang Tak Kunjung Usai "
Posting Komentar