Transformasi Kos di Ngaliyan yang Berantakan menjadi Kos Bersih dengan Fasilitas Lengkap Hanya Rp345 Ribu perbulan
DIREKTORIJATENG.ID - Pengen kos murah tapi kualitas tidak murahan, mungkin kos Sholehah bisa menjadi opsi untuk anak putri yang berkuliah di ITESA Muhammadiyah dan UIN Walisongo, yang keduanya berlokasi di Ngaliyan, Semarang.
Walaupun awalnya sempat kaget karena saat pertama kali sampai di sana keadaan kos seperti kapal pecah. Sandal-sandal bertebaran, banyak mainan anak-anak berserakan, atau ada mainan bebek karet warna kuning di ember tempat mandi.
Usut punya usut, ternyata Ibu pemilik kos juga tinggal di sini dengan anaknya yang masih kecil. Wah pasti berisik nih, pikirku saat itu.
Belum ada 3 minggu tinggal di kos, Ibu kos tiba-tiba pindah. Kamarnya ditempati aku dan 2 orang teman yang baru kukenal saat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK). Ya, kami sekamar bertiga.
Memang awalnya aku hanya akan tinggal selama seminggu. Alasannya tentu saja aku tidak nyaman sekamar bertiga, dan kebersihan kos yang kurang. 4/10 adalah rating kebersihan yang kubuat pribadi waktu itu. Kenapa? Ya waktu itu banyak kucing liar yang masuk kos dan suka bung hajat sembarangan.
Saat mengadu dengan ibu kos lewat chat, beliau hanya membalas "Di mana mbak kotorannya?" Setelah itu, tetap tidak dibersihkan sampai kotoran mengering. Beralih dari masalah kucing ke masalah penghuni kos yang sering berisik di jam-jam tidur. Maksudnya ini manusia ya.
Aku masih ingat saat itu, kamar sebelahku dihuni oleh empat orang mahasiswa UIN. Sudah larut malam tetapi mereka masih saja berisik. Aku menegurnya lewat grup chat kos. Ada lagi yang bikin geleng-geleng kepala, pembalut sering ditinggal pemiliknya di dalam kamar mandi.
Jika dipikir-pikir aku dulu mengalami culture shock. Waktu itu ingin rasanya pindah, tapi sudah coba cari-cari belum ada kos yang cocok. Akhirnya sampai masuk semester 5, aku masih bertahan di sini. Aku akan cerita bahwa kos Sholehah sudah lebih baik sekarang.
Saat ini kos dikelola oleh bapak kos, tetapi dia bukan suami dari ibu kos sebelumnya. Entah mungkin masih ada hubungan kekerabatan antara keduanya. Setelah dikelola sepenuhnya oleh bapak kos, kos menjadi bersih dan lumayan nyaman. Menurutku untuk sekarang rating kosnya 8/10.
Setiap satu minggu sekali ada ibu-ibu yang bertugas membersihkan seluruh kos, terkecuali kamar ya. Kosan tidak lagi berisik, karena jika berisik maka anak kos sekarang ini tidak segan-segan untuk menegur lewat grup atau mengadu lewat chat pribadi ke bapak kos.
Ada jam malam sampai jam 22.00 bagi tamu dan itu hanya boleh di depan kos. FYI, dulu tidak ada jam malam. Jadi anak-anak kos sering ngajak temen-temennya nongkrong di depan kos sampai malam. Ada juga yang pacaran. Sekarang ada yang berisik atau membawa nginap teman terlalu sering bakalan dikeluarkan dari kos. Menurutku ini peraturan yang bagus.
Jujur waktu ada yang dikeluarkan dari kos karena sering membawa teman menginap aku jadi lega. Kenapa? Karena dulu yang sering menginap itu meresahkan, ada yang ngerokok di sofa, suka buang sampah sembarang, dan yang paling menyebalkan adalah parkir motor sembarangan di depan pintu ditambah motornya dikunci stang.
Oke, sekarang aku akan cerita transformasi kos-kosannya. Sebelum itu aku mau tanya, bapak/ Ibu kos kalian pernah memberikan hampers saat lebaran?
Nah ini sih yang sering aku pamerin ke teman-teman. Waktu lebaran tahun lalu, seluruh anak-anak kos diberikan hampers lebaran oleh bapak kos. Isinya lumayan, ada diffuser aromaterapi dan sajadah traveling. Selain itu terdapat ucapan selamat hari lebaran dengan nama lengkap kita.
Yang ini paling bikin satu kos kaget, bapak kos meletakkan alat-alat olahraga di kos agar dapat dipakai anak kos olahraga. Ada treadmill yang lengkap dengan alat bantu sit-up, dan waist twisting (itu lho alat fitness olahraga putar buat ngecilin pinggang dan perut).
Keren kan?
Selain itu di kos terdapat dua kulkas untuk anak kos yang ingin menyimpan makanan, sayur, ataupun minuman. Bapak kos juga akan membelikan tabung gas untuk masak ketika sudah habis. Dulu sebelum dikelola oleh bapak kos, setiap kamar yang memasak akan iuran sebesar Rp10.000 untuk membeli gas setiap kali gas habis.
Dulu saat dikelola oleh ibu kos, tidak ada fasilitas kipas angin. Sekarang setiap kamar disediakan satu kipas angin besar rancangan bapak kos sendiri. Lumayan, anginnya juga kencang walaupun tidak ada pengaturan kencang atau tidaknya angin, tapi bagiku tidak ada masalah.
Ternyata kos yang sama, bisa berubah karena berubah pengelolanya. Jadi tidak melulu anak kos yang disalahkan tapi jika pemiliknya pandai mengelola akan lain ceritanya.
Jadi seperti apa kos kalian? Bisa kirim tulisan serupa ke direktorijateng.id ya
Penulis: Ayu Fadhillah, Mahasiswi KPI UIN Walisongo 2022
Editor: Farida
Belum ada Komentar untuk "Transformasi Kos di Ngaliyan yang Berantakan menjadi Kos Bersih dengan Fasilitas Lengkap Hanya Rp345 Ribu perbulan"
Posting Komentar