Ciptakan Generasi Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN Posko 37 Ajak Anak-Anak Muktiharjo Lor Membuat Totebag Ecoprint
Semarang, DIREKTORIJATENG.ID - Membangun kesadaran lingkungan harus dimulai sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana. Seperti mengajarkan anak membuang sampah pada tempatnya, membiasakan membawa bekal makan dan minum saat ke sekolah, membawa tas belanja sendiri dan masih banyak lagi.
Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan sebagai upaya peduli lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan sampah plastik. Dewasa ini plastik menjadi bahan baku kemasan produk yang paling banyak digunakan. Hal tersebut, karena plastik dinilai lebih praktis, ekonomis, dan mudah didapatkan. Namun, sangat disayangkan karena plastik menjadi bahan yang membutuhkan waktu lama agar bisa terurai. Sehingga, kita harus mulai menanamkan kesadaran untuk mengurangi penggunaan bahan yang merusak lingkungan. Dimulai dari hal kecil, misalnya saja menggunakan tas belanja (totebag) saat pergi berbelanja.
Pada saat ini beberapa tempat belanja sudah tidak menyediakan kantong plastik sebagai tempat barang belanja. Namun, hal tersebut belum cukup untuk mengurangi penggunaan plastik, karena masih banyak tempat belanja. Terlebih lagi pasar tradisional yang masih banyak menggunakan kantong plastik, sehingga kesadaran harus dimiliki oleh setiap individu untuk dapat menekan penggunaan plastik. Untuk itu, KKN Posko 37 mengajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada anak-anak di kelurahan Muktiharjo Lor, dengan cara membuat pelatihan totebag ecoprint, pada Senin (12/8/2024).
Pelatihan ecoprint dipilih dikarenakan terlepas dari misi awal untuk mengurangi penggunaan plastik, kegiatan ini dilakukan sebagai cara melatih kreativitas anak. Bertajuk kembali ke alam, ecoprint merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan. dilakukan dengan cara membuat motif bahan (daun atau bunga) pada media tertentu, biasanya kain menjadi media yang paling banyak digunakan. Teknik ecoprint hampir mirip dengan mengeblat/menjiplak, karena pembuatan pola pada ecoprint mengikuti bentuk bahan yang digunakan. Kemudian untuk mendapatkan motif pada kain, bahan dipukul dengan palu atau benda lain agar zat warna pada bahan dapat menempel pada medianya.
Baca juga: Gelar Walisongo Mengajar, Tingkatkan Kesadaran Moderasi Beragama Di SDN Sumurrejo 02
Anak-anak terlihat antusias dalam proses pembuatan ecoprint. Terlihat dari kerja keras mereka dalam proses pembuatan yang cukup menguras energi. Selain mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan, kegiatan ini juga dapat digunakan untuk melatih kreativitas, kesabaran, dan kegigihan anak-anak. Sebab pada proses pembuatan pemukulan daun pada totebag memerlukan konsentrasi dan kreativitas agar warna pada daun dapat menempel pada kain dan membentuk pola yang indah.
Aulia, siswi kelas dua SD mengaku mengalami sedikit kesulitan pada saat proses pembuatan, namun karena dilakukan bersama, menjadi lebih semangat dan ingin terus mencoba.
Annisa Dwi Fajriya, divisi Pendidikan KKN Posko 37 menuturkan, kegiatan ecoprint ini sebagai bentuk kelanjutan dari kegiatan urban farming, dengan memanfaatkan hasil kebun untuk berkarya.
“Ecoprint ini juga selain untuk mengasah kreativitas anak, tetapi kita juga memanfaatkan bahan alami untuk berkreasi, penggunaan bahan alami selain lebih murah juga aman untuk anak," pungkasnya.
Penulis : Siska Veliana (Mahasiswa KKN Posko 37)
Belum ada Komentar untuk "Ciptakan Generasi Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN Posko 37 Ajak Anak-Anak Muktiharjo Lor Membuat Totebag Ecoprint"
Posting Komentar