Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Transformasi Sampah Jadi Berkah di Perumahan Griya Nindya

 

Mahasiswa Posko 113 KKN MIT UIN Walisongo Semarang Desa Sumberejo sedang berkoordinasi dengan koordinator bank sampah, Aprilia Setiorini terkait pengelolaan limbah di Perumahan Griya Nindya, Minggu (7/7). (dok. Tim Posko 113 Desa Sumberejo)

KENDAL, DIREKTORIJATENG.ID- Pada hari keempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Tematik Posko 113 UIN Walisongo Semarang Desa Sumberejo berkunjung ke rumah koordinator bank sampah terkait pengelolaan sampah rumah tangga di Perumahan Griya Nindya 3, Sumberejo, Kaliwungu, Kendal, Minggu (7/7)

Masyarakat Perumahan Griya Nindya 3 memiliki sebuah kreatifitas dalam pengelolaan sampah, yakni seperti mengumpulkan sampah rumah tangga yang nantinya akan dijual kembali ke pengepul atau disebut dengan program bank sampah. 

Berdasarkan keterangan dari koordinator bank sampah Perumahan Griya Nindya 3, April Setiorini bahwa sampah rumah tangga tersebut dikumpulkan perdawis yang diadakan dalam waktu berbeda, yakni di minggu pertama dan kedua setiap bulan. 

Baca Juga: Peduli Sampah Menjadi Program Unggulan Kecamatan Kaliwungu Saat Penerimaan KKN MIT Tematik Ke-18 UIN Walisongo Semarang

"Jadi biasanya untuk pengumpulan bank sampah kalo disini itu minggu kedua, tapi kalo di sekitar rumah bu RT itu di minggu pertama jam 7 pagi," ucap April. 

Kegiatan ini memang sudah menjadi program rutin di Desa Sumberejo, namun daerah yang berjalan secara aktif salah satunya berada di Perumahan Griya Nindya 3. Dana dari program ini digunakan sebagai bantuan sosial seperti contohnya jika terdapat warga yang meninggal di sekitar perumahan. 

Baca Juga: UIN Walisongo Terjunkan 180 Mahasiswa KKN MIT-18 Di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal

"Dana dari bank sampah ini biasanya kita gunakan sebagai bantuan sosial, kaya contohnya ada warga yang meninggal nanti kita gunakan dana itu," ucapnya. 

Mahasiswa Posko 113 Desa Sumberejo bahkan diperlihatkan hasil dana dari pengelolaan bank sampah yang mencapai jutaan rupiah. Pada tahun 2020 dana tersebut dimulai dari angka ratusan hingga jutaan rupiah. Hingga pertengahan 2024, dana sudah mencapai ratusan ribu rupiah. 

Pengelolaan bank sampah ini menjadi salah satu contoh kreatifitas untuk menjaga lingkungan. Masyarakat menggunakan limbah tersebut tidak hanya dijadikan uang saja, namun juga sebagai ajang kreasi kerajinan. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN MIT Posko 53 Menggali Potensi Pertanian Desa Purworejo Bersama Petani

Seperti contohnya memanfaatkan minyak jelantah yang bisa diubah menjadi penerang di rumah. Kemudian sampah rumah tangga khususnya plastik dikumpulkan dan diubah menjadi kerajinan hiasan. 

"Buat penerangan pakai minyak jelantah hasilnya nanti bisa digunakan masing-masing. Kita juga mengumpulkan sampah plastik yang diubah jadi kerjainan seperti bunga," kata April. 

Pembuatan kerajinan dipimpin langsung oleh koordinator bank sampah menggunakan teknik ototidak. Sebab beliau akan belajar terlebih dahulu melalui internet kemudian akan diterapkan ke masyarakat sekitar. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN MIT MB POSKO 35 Ikut Membantu Kegiatan Pengajian Safari Dakwah Pemerintah Kota Semarang Bersama Jaga Bumi Aswaja

"Kerajinannya sendiri saya belajar lewat internet itu kan banyak, terus kemudian kita terapin sama masyarakat perumahan," ungkapnya.

Penulis: Fikriya Labiba, Sekretaris Posko 113 KKN MIT Desa Sumberejo

Fikriya Labiba Halo Perkenalkan nama saya Fikriya Labiba dengan NIM 2101026027 Mahasiswi dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang

Belum ada Komentar untuk "Transformasi Sampah Jadi Berkah di Perumahan Griya Nindya "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel