Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Menelisik Sentra Rambak Kulit Sapi dan Kerbau, Salah Satu Home Industri di Kendal Sejak 1980-an

Karyawan krupuk rambak sedang memproduksi krupuk rambak dirumah produksi Kendal, Selasa 23/7/2024 (dok. Riffa) 

KENDAL, DIREKTORIJATENG.ID-Muhtadi, pengusaha kerupuk rambak “Rambak Dwi Djaya” yang berpengalaman, terus mempersembahkan produk berkualitas tinggi, berbahan dasar kulit sapi dan kerbau. Setiap hari ia memproduksi sekitar 300 kardus kerupuk rambak dengan cermat.


Selasa (23/7) tim KKN MIT Posko 44, berkunjung dan menyaksikan langsung pengolahan kerupuk rambak Dwi Djaya di rumah produksi rambak milik Muhtadi. Pengolahan meliputi, penjemuran, proses penggorengan dan pengemasan produk yang siap dipasarkan. 


Muhtadin memperoleh kulit dari rumah produksinya di Tuban,  rumah produksi tersebut rutin mengirim bahan kerupuk kulit yang sudah siap untuk digoreng. 


Ia mengaku proses pembuatn krupuk rambak bermula dari, menguliti kulit sapi atau kerbau, mencuci, menjemur dan membumbui bahan kerupuk, semauanya dilakukan di rumah produksi Tuban.

Baca juga:daftar smk negeri di kabupaten boyolali

Rumah produksi Kendal setiap hainya dapat memproduksi 50 Kg lebih krupuk rambak yang telah siap dipasarkan. 


Ketua Paguyuban Sentra Produksi Rambak, Muhtadin mengaku rumah produksi kendal hanya khusus untuk menggoreng dan memasarkan saja.


"karena bahan baku semuanya dikirim dari Tuban, jadinya rumah produksi Kendal hanya khusus untuk menggoreng dan mempasarkan saja," ujarnya.


Dalam pemasaran Muhtadi bekerja sama dengan pusat oleh-oleh yang ada di Pegandon, selain itu rambak Dwi Djaya juga sering mendapatkan pesanan hingga luar negeri, seperti Malaysia dan Arab Saudi. 


Pemesanan dapat dilakukan dengan personal kontak atau secara langsung mengunjungi Rumah produksi.


Muhtadi menjelaskan, almarhum Asnawi merupakan tokoh pertama yang memproduksi kerupuk rambak di Desa Penanggulan. 


“Pakde (Asnawi) awalnya bekerja ngeleti (membersihkan kulit daging) hewan sapi dan kerbau. Dari situ kepikiran, buat ngolah kulitnya jadi makanan,” Ujar Muhtadi ketika ditanya oleh salah satu anggota KKN MIT Posko 44.


Asnawi merupakan kakak dari orang tuanya, ia pertama kali memproduksi krupuk rambak sejak 1980-an, saat ini ia yang melanjutkan usaha tersebut, dengan bermodal komitmen terhadap kualitas dan keaslian produk, usaha kerupuk rambak Dwi Djaya terus melebarkan sayaypnya di pasar oleh-oleh dalam maupun luar negeri.



Penulis: Rifaa Rosyiidah, Kominfo, Posko 44

Editor: Abdul Fatah

Abdulfatah Panggil saja abdul, aku gondrong dan keren sihhh

Belum ada Komentar untuk "Menelisik Sentra Rambak Kulit Sapi dan Kerbau, Salah Satu Home Industri di Kendal Sejak 1980-an"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel