Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Mahasiswi KPI Ini Belajar Dagang Sejak Kecil, Kini Buka Usaha Sambal Laris


Kaswaty Putry dan kue mochi buatannya. (dok. Nova)


DIREKTORIJATENG.ID - Bermula dari usaha sambal dan kripik singkong yang mulai ia digeluti di Winong, Pati. Kaswaty Putry, Mahasiswi UIN Walisongo jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam KPI FDK UIN Walisongo Semarang, tertarik mencoba membuka usaha sampingan di Ngaliyan, Semarang dengan menjual risol mayo dan kue mochi.

“Awalnya coba-coba, bagaimana cara dapatin uang. Motivasinya, selain dapat gelar dari kuliah saya juga harus bisa hal lain misalnya dari usaha, karena kita tidak tahu kedepannya,"ujar Kaswaty yang dihubungi via WA, Sabtu (23/12/2023).

Kaswaty mengaku tidak malu melakukan usaha ini, karena sejak SD sudah berdagang, termasuk saat sekolah di Madrasah Aliyah, ia sudah terbiasa membantu ndalem untuk memasak makanan.

Ia memberi nama usahanya "Sambal Laris", nama ini karena awalnya dari penjualan produk pertamanya yaitu, sambal dan kripik singkong. Usahanya itu bisa ditemui di Instagram @sambalaris_23.

"Membuat sambal biar bisa dikirim ke berbagai daerah, tapi sekarang belum produksi sambal lagi, masih risol dan kue mochi,"tuturnya.

Usaha ini dimulai pada akhir bulan Maret 2023 dengan sistem Pre-Order (PO), ia mencoba beberapa resep milik orang lain, kemudian ia kembangkan sendiri. 

Dari usahanya itu, Kaswaty meraih omset kurang lebih 100–200 ribu untuk satu produk dalam sekali Pre-Order (PO) walaupun hanya modal kurang lebih 100 ribu.

"Sebenarnya, modal bukanlah tonggak utama untuk memulai usaha, asal memiliki niat dan kemauan pasti ada jalan untuk memulainya," ujarnya saat diwawancarai pada Senin, (14/8/2023).

Kaswaty yang saat ini sedang menjalani studi di semester IV KPI UIN Walisongo Semarang ini mengaku cukup kesulitan untuk konsisten produksi serta membagi waktu. 

"Soalnya bagi waktu produksi sama kuliah. Sama kesulitannya di kendaraan, karena belum punya kendaraan, biasanya butuh untuk pergi beli bahan dan antar pesanan," ujar Kaswaty.

Sistem Pre-Order beserta produksinya dilakukan saat Kaswaty mempunyai waktu luang. Biasanya ia membutuhkan waktu selama 6 jam untuk memproduksi risol, mayo dan mochi. Usaha tersebut kini berhasil memperoleh sertifikat halal resmi dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI). (*)

Reporter: Nova Nurhaliza Mubarok dan Hasna Nur Zhafirah

Editor: Farida  

*data diupdate 23/12/2023


Belum ada Komentar untuk "Mahasiswi KPI Ini Belajar Dagang Sejak Kecil, Kini Buka Usaha Sambal Laris"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel