Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Begini Sejarah Peringatan Hari Guru 25 November dan Cara Apresiasi Guru

Guru, sosok yang berperan penting mencerdaskan suatu bangsa.

Ilustrasi Guru saat sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Doc. Pinterest/pngtree)

DIREKTORIJATENG.ID-Halo Direktorians masih ingatkah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepanng? Penguasa Jepang pada saat itu lebih fokus mengumpulkan para guru yang selamat setelah pengeboman.

Begitu pentingnya sosok guru dalam perkembangan peradaban suatu negara, sehingga jasanya patut kita hargai salah satunya dengan adanya penetapan Hari Guru.

Berbeda dengan Hari Guru Internasional yang dirayakan setiap 5 Oktober, Hari Guru Nasional jatuh pada 25 November.

Baca Juga: Inilah Zikir dan Doa yang Diajarkan Habib Umar bin Hafiz Yaman, Lengkap dengan Teks Bahasa Indonesia dan Artinya

Bukan tanpa alasan mengapa Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November.

Ketetapan ini berdasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994 yang menjadikan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional Indonesia.

Sejarah Hari Guru Nasional teryata tidak lepas dari momen dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Baca Juga: Kuliah Sambil Bisnis Thrift, Hafidh Raup Keuntungan Jutaan Rupiah

Sejarah Hari Guru diawali pada 1851, di mana pada saat itu berdiri Sekolah Guru Negeri yang berlokasi di Surakarta (sebelumnya bernama Normal Cursus).

Sekolah ini didirikan guna membimbing para calon guru yang akan ditugaskan untuk mengajar di antaranya wilayah di desa-desa.

Kemudian pada masa Hindia Belanda muncul Persatuan Guru Hindia Belanda tahun 1912.

Baca Juga: Emma Poeradiredja, Tokoh Perempuan dalam Sumpah Pemuda Ternyata Juga Pejabat Negara

Dari masa inilah awal sejarah didirikannya PGRI oleh Ahmad Kosasih, yang mulai mendirikan berbagai lembaga pendidikan untuk mencetak calon pengajar.

Berpindah ke zaman Jepang, di mana Amin Singgih bersama kawan-kawan membentuk organisasi guru pada 1943.

Jepang ikut andil dengan mengadakan pelatihan guru di Jakarta, pelatihan ini mengundang setiap guru di kabupaten dan daerah.

 Baca Juga: Amir Sjarifoeddin, Bendahara Sumpah Pemuda yang Pernah Terlupakan

Setelah lengsernya Jepang, para guru mengadakan Kongres Pendidikan Bangsa di Sekolah Guru Puteri yang berlokasi di Surakarta.

Tokoh seperti Amin Singgih dan R.H. Koesnan, serta kawan-kawan melangsungkan kongres selama dua hari, 24 sampai 25 November 1945.

Hari kedua kongres inilah yang menjadikan Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November.

Baca Juga : Merayakan 11 Tahun Walisongo TV dengan Lomba dan Belajar Jadi Konten Kreator

Adapun yang bisa kita lakukan untuk menghargai jasa para pendidik di Indonesia di antaranya:

1. Sampaikan terima kasih kepada guru. Ungkapan rasa terima kasih ini tidak hanya dilakukan saat Hari Guru saja, namun bisa diucapkan selesai guru mengajar.

2. Patuhi ucapan guru selama mengajarkan kepada kebaikan.

3. Hormati guru. Ada istilah Jawa, Guru itu digugu dan ditiru, maknanya Guru merupakan seorang yang wajib dihormati dan ditiru segala tingkah baiknya.

4. Bisa juga dengan mengikuti kegiatan atau acara yang bertemakan Hari Guru.

5. Dukung gerakan-gerakan yang mampu menyejahterakan guru.

Penulis: Tri Widya Yanti

Tri Widya Yanti Hallo aku Tri Widya Yanti, mahasiswi UIN Walisongo Semarang prodi KPI 2021

Belum ada Komentar untuk "Begini Sejarah Peringatan Hari Guru 25 November dan Cara Apresiasi Guru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel