Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Mari Mengulang Dari Awal

warung santri (dok, cendol)


Senja favoritmu mulai terbenam

Menyisakan gelap yang terus bersemayam.

Kopi yang kau tuai dari tadi

Kini kita nikmati bersama sisa-sisa mimpi.


Di bawah sinar lampu yang kian meredup

Kita saling berceletuk

Berbicara segala hal yang ada pada kita.

Sembari membakar tembakau

Kami mengumpulkan kepul-kepul kenangan


Dulu waktu kita masih berseragam

Kau sempat mengatakan 

"Setelah lulus,

Aku akan bekerja dengan serius,

Beli tanah, bangun rumah

dan menikah"


Sialan waktu memang tak pernah mau menunggu

Rasanya baru kemarin,

Kami berebut bangku paling belakang

Ditraktir oleh guru kesayangan

Dan berbagi kopi saat matla'ah minggu malam.


Kini, kami menertawai keras-keras

Rencana yang kami susun dengan ikhlas 

Tak ada satupun yang berbalas.


Abdulfatah Panggil saja abdul, aku gondrong dan keren sihhh

Belum ada Komentar untuk "Mari Mengulang Dari Awal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel