Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Tak Pernah Menyerah Meskipun Gagal: Kisah Perjalanan Kegagalan Kusuma

Kegagalan merupakan proses yang alami dalam sebuah kehidupan. 

 Kusuma dalam Dialog Kebangsaan di Hotel Azana. (dok. Kusuma)

DIREKTORIJATENG.ID- Seseorang dalam titik hidupnya pasti pernah mengalami suatu kegagalan. Dari kegagalan tersebut menjadikan seseorang untuk terus belajar, bertumbuh, serta mengembangkan diri. Seperti yang dialami oleh Kusuma, kegagalan dalam perjalanannya memberikan pembelajaran untuk terus mengembangkan diri.

Kusuma Widya Ningrum, seorang mahasiswa Hukum Pidana Islam UIN Walisongo Semarang. Kusuma juga merupakan ketua umum dari Organisasi Daerah Ikatan Mahasiswa Semarang (IKANMAS) serta menjabat sebagai Duta Damai Provinsi Jawa Tengah. Sejak menginjak bangku perkuliahan, ia memang sudah aktif dalam kegiatan intra maupun ekstra kampus. 

Kegagalan yang dialaminya adalah ketika ia mendaftar kuliah di kampus impiannya. Sebelumnya, Kusuma dikenal sebagai pribadi yang nakal dan tidak pernah berniat untuk sekolah. Hingga suatu ketika ia ditinggalkan oleh ibunya dan mulai berjuang untuk hidup dengan bekerja dan belajar. Namun saat itu, ia tidak lolos di Universitas Padjadjaran. Hal itu tidak menjadikannya patah semangat, sampai akhirnya ia lolos di UIN Walisongo Semarang. 

Baca Juga: Kisah Mariatun, Sudah 35 Tahun Tetap Semangat Berjualan Meski Hasil Tak Menentu

"Aku dulu gak pernah niat untuk sekolah. Terus akhirnya aku punya impian pengen kuliah di UNPAD. Tapi waktu itu aku posisi ditinggal sama ibu, makanya sejak itu aku berjuang hidup dengan belajar sambil bekerja," katanya. (Rabu, 11/10) 

Kisah kegagalan lain yang dialami Kusuma, namun dijadikan motivasi untuk mengembangkan diri adalah ketika ia gagal saat mengikuti lomba karya tulis ilmiah pada tahun 2022. Berbagai lomba karya tulis ilmiah ia ikuti, tetapi satu lomba pun tak pernah juara. Tidak berhenti di situ, Kusuma tetap berusaha untuk belajar dan memahami bagian mana dalam karyanya yang masih kurang. 

Hingga akhirnya ia kembali mencoba mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang diadakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah. Ternyata Kusuma berhasil menjadi juara ketiga dalam perlombaan tersebut. Sejak saat itu, Kusuma mulai berhasil mendapatkan berbagai juara di tingkat nasional dan masih terus mendaftar berbagai lomba karya tulis ilmiah hingga sekarang. 

Baca Juga: Bekerja Sambil Belajar Lewat Hobi, Abu Rifai Tekuni Nesatopia Tawarkan Jasa Kepenulisan

Ada kegagalan lagi yang juga dirasakan oleh Kusuma, yaitu saat dirinya mendaftar sebagai kandidat ketua Pemuda Maritim. Sebuah organisasi yang berada dibawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Saat acara seminar Wawasan Pemuda Maritim, ia mendaftar kandidat ketua bersama 9 calon yang lain. Pada saat menyampaikan visi misinya, ia menyampaikan dengan sangat tegas, lantang, dan berani. 

"Organisasi ini akan menjadi pionir utama dalam membawa karakter peduli lingkungan masyarakat Jawa Tengah melalui kontribusi nyata berasaskan kreatif, solutif, dan inovatif," ucapnya. 

Baca Juga: Siti Alfijah Melawan Gerakan Radikalisme

Namun dari visi misi yang telah diucapkan, tidak menjadikan para peserta seminar untuk yakin memilihnya. 

Menurutnya, Tuhan belum memberikan rezeki karena posisinya masih menjabat sebagai ketua di organisasi lain, “Mungkin bukan rezeki aku, karena aku yang masih menjadi ketua di organisasi lain sehingga Allah tidak merestui," katanya. 

Kegagalan kali ini mungkin sebuah perjalanan yang harus ia lalui, karena sebelumnya telah berhasil menjabat sebagai ketua organisasi daerah IKANMAS dan juga sebagai Duta Damai Provinsi Jawa Tengah. 

Baca Juga: Rismiyanto, Doktor Baru di Prodi PBI Universitas Muria Kudus

“Aku bangga dengan diriku karena aku sudah berani ke depan dan menyampaikan visi misiku," ucapnya dengan bangga. 

Keberanian untuk berbicara di depan umum dan menyampaikan visi misi adalah sebuah penghargaan untuk Kusuma serta sebuah langkah yang besar. 

Kisah Kusuma mengingatkan kita untuk terus belajar, tumbuh, dan tetap berani, bahkan ketika menghadapi rintangan. Ia menjadi contoh nyata bahwa ketekunan, semangat, dan keteguhan hati dapat membawa kita meraih impian, bahkan setelah mengalami berbagai kegagalan.

Editor: Dela Anadra

Fikriya Labiba Halo Perkenalkan nama saya Fikriya Labiba dengan NIM 2101026027 Mahasiswi dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang

Belum ada Komentar untuk "Tak Pernah Menyerah Meskipun Gagal: Kisah Perjalanan Kegagalan Kusuma"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel