Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Mengenang Pertempuran 5 Hari di Semarang

Mengenang pertempuran lima hari di Semarang, perang perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Belanda yang terjadi pada 15-19 Oktober 1945 dan erat kaitannya dengan kematian dr. Kariadi.

Tugumuda pada malam peringatan lima hari di semarang
Kembang api sebagai penutup acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang. (dok. Pribadi/Kholid Rahmatullah)

DIREKTORIJATENG.ID- Setiap setahun sekali di Tugu Muda diadakan acara untuk mengenang sejarah Semarang, yaitu pertempuran lima hari di Semarang. Tahun ini dilaksanakan pada Sabtu, 14 Oktober 2023. 


"Tiap tahun acara ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Semarang karena  memiliki ciri khas dalam mengenang sejarah". Ucap Bila sebagai pengunjung. Kegiatan ini dimulai dengan mengadakan upacara  pembukaan dan sambutan oleh sekretaris beberapa tokoh politik di Jawa Tengah.


Baca Juga: Lakukan 5 Hal Berikut Supaya Masa Kuliahmu Bermanfaat


Acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang tidak hanya upacara, melainkan ada marching band dan paduan suara yang membuat acara tersebut semakin menarik. Lagu yang diberikan juga memiliki sejarah yaitu lagu-lagu nasionalisme.


Baca Juga: PPIK: Peraturan Dewan Pers Harus Jadi Panduan Jurnalis dan Media Jelang Pemilu 2024


Acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang semakin meriah karena adanya persembahan teater dari UNTAG dengan peserta anak SMP, SMA, dan warga sekitar Semarang.


"Saat menonton saya mengingat saat menjadi Kariadi pada tahun 2019 di teater peringatan perang lima hari di Semarang. Dan saya kangen bagaimana memperjuangkan dan memerankan karakter tersebut". Ucap Andik sebagai penonton dan juga alumni teater peringatan pertempuran lima hari di Semarang pada tahun 2019.


Baca Juga: Gelombang Terakhir Kartu Prakerja di 2023: Cara Daftar dan Syaratnya


Setelah teater selesai ditampilkan, ada kegiatan meriah lainnya yaitu kembang api yang menjadi penutup acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang. Banyak orang mengambil foto dan video pada persembahan terakhir.


"Saya kagum saat kembang api muncul dan tidak menyangka ada kembang api di persembahan terakhir, jadi ini acara yang bagus dan juga gratis, saya bisa menikmati juga tugu muda tidak ada orang berkendara yang lewat." Ucap Shabran sebagai pengunjung acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang. (*)


Editor: Hana Qathrunnada

kholid saya kholid anak KPI di UIN Walisongo. kata orang sih aku ganteng tapi aku jomblo hehe

Belum ada Komentar untuk "Mengenang Pertempuran 5 Hari di Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel