LPM Missi Launching Majalah Edisi 45 dan Gelar Seminar Merdeka dari Kekerasan Seksual
Pemateri sedang memaparkan data dari Komnas Perempuan terkait kekerasan seksual di gedung Laboratorium Dakwah Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Senin (30/10/2023). (dok. Kholis) |
DIREKTORIJATENG.ID-Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Missi menggelar seminar "Merdeka Dari Kekerasan Seksual" sekaligus meluncurkan Majalah edisi 45. Acara ini berlangsung di gedung Laboratorium Dakwah Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Senin 30 Oktober 2023.
Dalam sela-sela seminar, LPM Missi memperkenalkan Majalah baru edisi 45 yang berjudul “Belenggu
Kepuasan Kampus Peradaban". Seluruh peserta dan pemateri mendapatkan satu majalah yang dibagikan oleh panitia.
Baca Juga: Merayakan 11 Tahun Walisongo TV dengan Lomba dan Belajar Jadi Konten Kreator
Salah satu tim redaksi, Oktaviani Elly Masfufah menjelaskan sedikit tentang isi majalah yang menyinggung
terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang semakin mahal, apakah sudah diimbangi dengan pemenuhan
hak-hak mahasiswa.
“Baik dari segi
fasilitas, pelayanan, hingga terciptanya ruang aman. Namun apakah hak-hak
tersebut sudah sepenuhnya terpenuhi? Apakah besaran UKT mahasiswa sebanding
dengan fasilitas yang didapatkan?,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan tujuan
diterbitkannya majalah ini sebagai bentuk perjuangan mahasiswa.
“Terbitnya majalah ini
merupakan komitmen kami untuk memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan sebagai
upaya untuk mendorong kampus atas keterbukaan informasi,” ujarnya.
Baca Juga: Mahasiswa UNNES Giat 6 Kelurahan Podosugih Pekalongan Manfaatkan Daun Kelor untuk Atasi Stunting
Sedangkan pada acara seminar "Merdeka Dari Kekerasan Seksual", LPM Missi memiliki tujuan untuk mengulik data kekerasan seksual dan
mencari keadilan bagi para korban khususnya dilingkup kampus.
Pemateri pertama, Zakiah memaparkan data yang diambil dari Komnas perempuan terkait kekerasan seksual.
“Korban kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dari
tahun 2008-2020 yaitu 299.911 korban,” ungkapnya.
Baca Juga: MA Qudsiyyah Kudus Produksi Naskah Teater Pegon Pertama di Indonesia
Pemateri kedua, Nur Laily menjelaskan bahwa untuk
menghindari terjadinya kekerasan seksual harus menciptakan ruang aman yang
dimulai dari diri sendiri.
“Korban itu butuh mental yang kuat, cara menciptakan
ruang aman bagi korban kekerasan seksual harus memenuhi kebutuhan korban, apa
yang harus diberikan,” ujarnya.
Seminar ini ditutup dengan menandatangani petisi yang diberikan oleh LPM Missi kepada seluruh peserta sebagai bentuk penolakan terhadap kekerasan seksual.
Editor: Hana Qathrunnada
Belum ada Komentar untuk "LPM Missi Launching Majalah Edisi 45 dan Gelar Seminar Merdeka dari Kekerasan Seksual"
Posting Komentar