Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Kunjungan ke Monumen Pers, Mahasiswa KPI Jurnalistik Antusias Menafakuri Sejarah Pers

Monumen Pers Nasional menjadi destinasi kedua kegiatan kunjungan media mahasiswa KPI konsentrasi Jurnalistik, UIN Walisongo Semarang. Di sana mahasiswa belajar tentang sejarah dan perkembangan pers. 

Mahasiswa sedang mendengarkan penjelasan dari pegawai Monumen Pers Nasional Eka, Rabu (4/10/2023) (dok. Direktorijateng/Farida)


DIREKTORIJATENG.ID - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) konsentrasi jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan kunjungan ke Monumen Pers Nasional, Solo, Rabu, 4 Oktober 2023. Didampingi 3 dosen, 22 mahasiswa sangat antusias menafakuri sejarah pers yang berkembang sejak Hindia Belanda sampai pers hari ini.

Monumen Pers Nasional terletak di Jalan Gajahmada No. 59, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 

Monumen Pers, tempat menggali pengetahuan dan dokumentasi mengenai sejarah pers nasional. Berbagai macam koleksi benda sejarah pers, seperti kamera, mesin ketik, mesin radio, surat kabar terbitan pra kemerdekaan hingga sekarang masih tersimpan rapi di sana. 

Baca Juga : Kunjungan Media Solopos : Wartawan Harus Siap 24 Jam

Jejak tokoh-tokoh pers Nasional juga terdokumentasikan dengan baik, dari Tirto Adhi Soerjo hingga wartawan Udin yang meninggal saat bertugas meliput. 

Hingga kini, Monumen Pers masih melakukan digitalisasi koran-koran lama. Koleksi digital yang sudah ada bisa diakses langsung di ruang e-paper dan layanan arsip atau melalui laman Monumen Pers Nasional yang dikelola Kominfo. 

Proses digitalisasi koran dilakukan dalam ruang tertutup tanpa sinar matahari. Proses digitalisasi tidak menggunakan mesin scan tetapi kamera DLSR. 

"Tingkat keterbacaannya lebih bagus menggunakan kamera dari pada scan, selain itu jika menggunakan mesin scan kertasnya rawan rusak," jelas pegawai Monumen Pers Nasional Eka. 

Proses scan koran menggunakan kamera DLSR. (Dok. Direktorijateng/Farida)


Fasilitas lain yang ditawarkan yaitu perpustakaan. Saat direktorijateng masuk, tampak pengunjung memenuhi perpustakaan. Menurut Eka, perpustakaan ini terbuka untuk umum, biasanya banyak para mahasiswa mengerjakan tugas di sini.

Untuk masuk Monumen Pers Nasional tidak dikenakan biaya. Pengunjung bisa datang secara pribadi maupun rombongan. Bisa langsung datang tanpa reservasi atau melalui sistem reservasi di laman Kominfo.  

Mahasiswa KPI UIN Walisongo Semarang dalam kunjungan ke Monumen Pers Nasional Solo. (dok.DirektoriJateng)

Salah satu mahasiswa KPI, Diah Nur Aini, mengatakan antusiasmenya mengetahui pers menjadi alat perjuangan di masa penjajahan.

"Saya merasa sangat antusias dengan kunjungan monumen pers ini, ternyata alat perang bukan hanya bambu runcing dan tombak. Melainkan surat kabar menjadi salah satu alat yang sangat berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan," tuturnya.

Baca Juga : Kampung Batik, Cocok Dikunjungi Saat Hari Batik

Pers membersamai denyut nadi perjuangan melawan kolonial demi Indonesia merdeka. Melalui pers, pergerakan di masa itu dapat langsung diketahui masyarakat pejuang maupun masyarakat pada umumnya. (*)

Editor : Lina Hanifa, Farida




Belum ada Komentar untuk "Kunjungan ke Monumen Pers, Mahasiswa KPI Jurnalistik Antusias Menafakuri Sejarah Pers"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel