Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Kenapa selalu Aku?

 Setiap kita mestinya sudah pernah mendapat ujian dari Allah SWT, entah itu ujian ringan, maupun ujian berat sekalipun, lantas kita sering mempertanyakan, mengapa selalu aku yang diuji?

Ilustrasi seseorang yang sedih saat mendapat ujian ( sumberfoto:freepik/jcomp)

“ Rasanya, baru kemaren deh dapet cobaan, kenapa sekarang dapet lagi?” begitulah kira-kira pertanyaan yang muncul ketika kita mendapat ujian baru dari Allah. Kita sering merasa tidak cukup kuat ketika harus menerima banyak ujian dalam satu waktu.

Kita sering merasa marah dan kecewa ketika cobaan yang diberikan Allah dirasa tak pernah berhenti, beranggapan bahwa Allah marah kepada kita,sehingga diberikan ujian yang tiada hentinya. 

Tapi sebenarnya, ketika Allah memberimu ujian yang bertubi-tubi, bisa jadi Allah saat itu ingin kita kembali kepada-Nya, Allah rindu ketika kita menangis meminta pertolongan kepada-Nya, Allah rindu rengekan kita di pertiga malam terakahir.

Derajat manusia akan naik saat  mendapat ujian dari Allah, sama halnya ketika kita mendapat ujian kenaikan di sekolah. Untuk naik kelas saja kita harus burasaha keras belajar untuk bisa naik kelas selanjutnya. Atau saat akan masuk ke universitas tentunya sebelum itu pasti kita harus melalui tahapan seleksi hingga pada akhirnya dapat diterima menjadi mahasiswa.

Apalagi kita, yang sering mengatakan ingin menjadi hamba Allah, dan menjadi penghuni surga, tentu ujian yang akan hadapi lebih banyak lagi. Untuk masuk surga kita tidak cukup mengatakan “ Ya allah, aku cinta padamu”, “ Ya Allah, aku ingin masuk surga” tanpa melakukan sesuatu,  semua ini tak cukup membuktikan kita cinta kepada allah. 

Mari kita sejenak merenungi friman Allah, surah Al ankabut ayat 2

                                              اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ

 

 " Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan " Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji,"

Sebagaimana mestinya, jika kita cinta pada seseorang, maka kita akan memperjuangkan rasa cinta itu, begitu juga dengan cinta kepada Allah.

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita pasti akan diuji oleh Allah SWT. Begitu juga dengan manusia yang mengaku  telah beriman kepada Allah, apakah meraka akan dibiarkan begitu saja? tentu tidak. 

Malah sebaliknya, ketika kita sudah mengatakan " kami telah beriman," berarti kita sudah siap untuk menerima konsekuensi yang akan diterima, salah satunya yaitu ujian dari Allah.

Kenapa selalu kita yang diuji?, karena Allah ingin melihat sejauh mana batas sabar dan keikhlasan kita sebagai hamba ketika menerima ujian dari-Nya. Apakah kita akan sabar? atau marah ketika di uji oleh Allah.

Ujian sejatinya proses seorang hamba untuk meningkatkan derajat disisi Allah, ujian juga bisa berarti sarana yang Allah sediakan untuk kita lebih dekat dekat dengan-Nya.

Bagaimana cara kita  melewati ujian?

Berikut tiga cara agar dapat melewati ujian yang diberikan oleh Allah diantaranya

1. Memaknai ujian sebagai hadiah dari Allah

Ketika kita diberi ujian oleh Allah, kita harus bisa menanamkan terlebih dahulu bahwa ujian yang diberikan itu bukan bentuk hukuman dari Allah, akan tetapi hadiah khusus yang Allah berikan kepada kita. 

Saat diberi ujian, sebaiknya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak Dzikir dan melakukan kebaikan lain, karena semakin besar kesabaran kita menghadapi ujian dari Allah, maka akan semakin banyak pula pahala yang Allah berikan.


2.  Menjadikan Ujian sebagai peningkatan kualitas diri

Mendapat Ujian dari Allah akan membantu kita untuk meningkatkan kualitas dalam diri, karena kita akan dipaksa untuk beradaptasi dengan kondisi saat itu. Kita akan lebih banyak berfikir bagaimana cara untuk keluar dan menyelesaikan cobaan tersebut.

Hal ini yang akan membuat seseorang memilki kemampuan baru, dan meningkat yang sudah ada sebelumnya

3. Menjadikan ujian hidup untuk meningkatkan keimanan.

Banyak cara yang disediakan Allah untuk kita meningkatkan keimanan kepada-Nya, salah satunya dengan memberi ujian.

Dengan adanya ujian dari Allah, kebanyak kita semakin mendekatkan diri kepada-Nya, mencoba lagi untuk muhasabah diri, kesalahan apa yang telah kita perbuat sehingga kita termotivasi untuk lebih baik lagi kedepannya. Karena semakin kita berada dalam kesulitan, persentase kita mengingat Allah akan jauh lebih meingkat dibanding biasanya.


Belum ada Komentar untuk " Kenapa selalu Aku?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel