Kenapa selalu Aku?
Setiap kita mestinya sudah pernah mendapat ujian dari Allah SWT, entah itu ujian ringan, maupun ujian berat sekalipun, lantas kita sering mempertanyakan, mengapa selalu aku yang diuji?
Ilustrasi seseorang yang sedih saat mendapat ujian ( sumberfoto:freepik/jcomp) |
“ Rasanya, baru kemaren deh dapet cobaan, kenapa sekarang
dapet lagi?” begitulah kira-kira pertanyaan yang muncul ketika kita mendapat
ujian baru dari Allah. Kita sering merasa tidak cukup kuat ketika harus
menerima banyak ujian dalam satu waktu.
Kita sering merasa marah dan kecewa ketika cobaan
yang diberikan Allah dirasa tak pernah berhenti, beranggapan bahwa Allah marah
kepada kita,sehingga diberikan ujian yang tiada hentinya.
Tapi sebenarnya, ketika Allah memberimu ujian yang
bertubi-tubi, bisa jadi Allah saat itu ingin kita kembali kepada-Nya, Allah
rindu ketika kita menangis meminta pertolongan kepada-Nya, Allah rindu rengekan
kita di pertiga malam terakahir.
Derajat manusia akan naik saat mendapat ujian dari Allah, sama halnya ketika kita mendapat ujian kenaikan di sekolah. Untuk naik kelas saja kita harus burasaha keras belajar untuk bisa naik kelas selanjutnya. Atau saat akan masuk ke universitas tentunya sebelum itu pasti kita harus melalui tahapan seleksi hingga pada akhirnya dapat diterima menjadi mahasiswa.
Apalagi kita, yang sering mengatakan ingin menjadi hamba Allah, dan menjadi penghuni surga, tentu ujian yang akan hadapi lebih banyak lagi. Untuk masuk surga kita tidak cukup mengatakan “ Ya allah, aku cinta padamu”, “ Ya Allah, aku ingin masuk surga” tanpa melakukan sesuatu, semua ini tak cukup membuktikan kita cinta kepada allah.
Mari kita sejenak merenungi friman Allah, surah Al ankabut ayat 2
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ
Sebagaimana mestinya, jika kita cinta pada seseorang, maka kita akan memperjuangkan rasa cinta itu, begitu juga dengan cinta kepada Allah.
Ayat di atas menjelaskan bahwa kita pasti akan diuji oleh Allah SWT. Begitu juga dengan manusia yang mengaku telah beriman kepada Allah, apakah meraka akan dibiarkan begitu saja? tentu tidak.
Malah sebaliknya, ketika kita sudah mengatakan " kami telah beriman," berarti kita sudah siap untuk menerima konsekuensi yang akan diterima, salah satunya yaitu ujian dari Allah.
Kenapa selalu kita yang diuji?, karena Allah ingin melihat sejauh mana batas sabar dan keikhlasan kita sebagai hamba ketika menerima ujian dari-Nya. Apakah kita akan sabar? atau marah ketika di uji oleh Allah.
Ujian sejatinya proses seorang hamba untuk meningkatkan derajat disisi Allah, ujian juga bisa berarti sarana yang Allah sediakan untuk kita lebih dekat dekat dengan-Nya.
Belum ada Komentar untuk " Kenapa selalu Aku?"
Posting Komentar