Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

Tradisi Mahalul Qiyam Pada Pertengahan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW

Berdirinya para jamaah pada pertengahan pembacaan kitab Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ungkapan sukacita ketika disebut bahwa beliau telah lahir ke dunia. 

Ilustrasi- Mahalul Qiyam pada pertengahan sholawat Nabi Muhammad SAW (dok.Pexels/Kafeel Ahmed)

DIREKTORIJATENG.ID- Mahalul Qiyam yaitu para jamaah yang sebelumnya duduk seketika menjadi berdiri seolah-olah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. 

Hal ini dilakukan pada pertengahan sholawat dalam kitab Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti kitab maulid Al-Diba’i, Al-Barzanji, Simtudduror, dll.

Ketika bacaan sholawat telah sampai pada lafal Mahalul Qiyam, jamaah yang hadir akan berdiri sebagai ungkapan rasa takdim dan cinta kepada Rasulullah SAW. 

Tradisi ini didasari oleh istihsan (anggapan baik) dan menjadi sebuah tradisi di masyarakat.

Baca Juga: 7 Ide Ucapan Maulid Nabi Penuh Doa dan Makna

Karena saat Mahalul Qiyam ini berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Maka tidak jarang disebut sebagai sholawat "Ya Nabi Salam 'Alaika".

Para jamaah akan berdiri saat pembacaan sholawat telah sampai pada lafal Mahalul Qiyam. Lebih tepatnya ketika sampai pada bacaan sholawat:

ﻳَﺎﻧَﺒِﻲ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ - ﻳَﺎﺭَﺳُﻮﻝْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚ

“Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rasul salam sejahtera untukmu”

Dilansir dari buku “Bahas Tuntas Cerdas & Kupas Tuntas Dalil Maulid Nabi” karya Muhammad Ahmad Vad’aq yang menyebutkan bahwa berdiri dalam Maulid Nabi itu seperti ketika orang dalam posisi duduk atau tidur, namun tiba-tiba dikabarkan tentang kelahiran anak, cucu, atau orang dekatnya niscaya akan bangun dari posisinya karena rasa senang. 

Bagaimana Hukum Mahalul Qiyam?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Artikel menyambut Maulid Nabi

Tidak ada perintah yang bersumber langsung sebagai dalil dari Al-Qur’an dan Hadits. Jadi, Mahalul Qiyam merupakan hal yang dianggap baik dan menjadi sebuah tradisi di masyarakat.

Namun, di masa lalu tradisi ini telah dilakukan oleh seorang ulama Hadits. Tajuddin As-Subkhi merupakan seseorang yang mengawali anjuran berdiri ketika sampai pada bagian Mahalul Qiyam

Jadi suatu ketika, beliau sedang bersholawat bersama murid-muridnya dan beberapa ulama. Ketika qasidah sedang dibacakan, Syaikh Tajuddin As-Subkhi memegang tongkatnya dan berdiri yang kemudian diikuti oleh jamaah yang hadir.

Baca Juga: Amalan Sunah yang di Anjurkan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW

Berdiri saat pertengahan pembacaan kitab Maulid Nabi bukan sesuatu yang diwajibkan atau disunahkan, akan tetapi sebagai wujud penghormatan untuk Nabi Muhammad SAW.

Bagi sebagian umat Islam mungkin ada perbedaan pendapat dalam melakukan Mahalul Qiyam, karena mereka tidak menjalankan tradisi ini. Maka, perbedaan pandangan ini jangan dijadikan perpecahan terutama ketika hadirnya peringatan Maulid Nabi. 

Editor: Zakia Maulida

Belum ada Komentar untuk "Tradisi Mahalul Qiyam Pada Pertengahan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel