Peringatan Maulid Nabi: Tradisi Ngiring Bende di Kecamatan Bumijawa Tegal
Peringatan Maulid Nabi: Tradisi Ngiring Bende di Kecamatan Bumijawa Tegal |
Bende Cemuluk, Pusaka Mata Air Bulakan Kecamatan Bumijawa Kab. Tegal (Sumber: serunibumijawa.school.blog) |
DIREKTORIJATENG.ID—Maulid Nabi merupakan hari perayaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada 12 Rabiul Awal.
Tradisi Maulid Nabi banyak dirayakan di wilayah Indonesia, salah satunya yang ada di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
Setiap tanggal 11 Rabiul Awal akan ada tradisi Jamasan atau mensucikan Bende Cemuluk.
Baca Juga: Berikut 5 Rekomendasi Judul Ceramah Sambut Maulid Nabi
Tanggal tersebut diyakini warga sekitar sebagai hari ditemukannya bende dan sumber mata air Bulakan oleh Mbah Cemuluk.
Bende merupakan gong kecil yang ditemukan oleh Mbah Cemuluk.
Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas mengalirnya mata air Bulakan yang sampai saat ini mengaliri tiap perkebunan dan persawahan, serta menghidupi masyarakat Bumijawa dan sumber mata air untuk keperluan PDAM.
Baca Juga: Memperingati Maulid Nabi, Kamu Harus Tahu Sejarah Penyebutan Al-Amin untuk Nabi Muhammad SAW
Tradisi jamasan masih kental dengan adat Jawa, di mana dalam penyuciannya masih disertai dengan pembakaran sajen dan diiringi dengan sholawat dari jamaah yang hadir.
Selesai prosesi jamasan bende, biasanya akan diadakan tumpengan atau syukuran di sekitar mata air Bulakan.
Malam tanggal 12 Rabiul Awal, akan ada arak-arakan bende diiringi burok atau semacam ogoh-ogoh yang dibuat oleh masyarakat Kecamatan Bumijawa.
Baca Juga: Serba-Serbi Maulid Nabi, Empat Karakter Rasulullah Ini Jadi Panutan
Burok yang dibuat biasanya bertema Timur Tengah, cerita para nabi, siksa kubur, dan hal yang berkaitan dengan sejarah keislaman.
Selesai acara arak-arakan, bende akan kembali dimasukkan ke Jeding atau bangunan Belanda di dekat mata air Bulakan untuk disimpan.
Belum ada Komentar untuk "Peringatan Maulid Nabi: Tradisi Ngiring Bende di Kecamatan Bumijawa Tegal"
Posting Komentar