7 fakta tentang kartun Semarang yang bikin bangga, kamu wajib tahu
Jumat, 29 November 2019
Tulis Komentar
DIREKTORIJATENG.COM- Kota Semarang identik dengan seni kartun. Bahkan Kota Lumpia ini mendapatkan julukan sebagai ibukota kartun Indonesia meskipun pengakuan itu hanya sebatas lisan. Julukna itu diberikan karena Semarang memiliki rekam jejak seni kartun yang baik.
Direktorijateng.com telah merangkum tujuh fakta menarik tentang Kartun Semarang yang tentu bikin bangga orang Semarang dan bahkan bangsa Indonesia! Berikut selengkapnya.
Di dunia seni kartun, siapa yang tak kenal dengan nama Jitet Kustana. Jitet merupakan kartunis senior kelahiran Semarang, 4 Januari 1967. Karya-karyanya telah menghiasi media massa dalam 30 tahun terakhir. Karya-karyanya juga sering mendapatkan penghargaan tingkat nasional maupun internasional.
Tak tanggung-tanggung, penghargaan yang telah dikoleksi hingga saat ini mencapai 200-an penghargaan. Hingga saat ini, capaian itu belum tertandingi oleh kartunis lainnya.
Jitet memecahkan rekor MURI dan LEPRID sebagai kartunis dengan penghargaan kartun internasional terbanyak.
Selain aktif mengikuti kontes dan pameran kartun internasional, Jitet juga sering diundang sebagai juri di beberapa negara. Terakhir, ia didapuk menjadi juri dalam kontes kartun bertajuk "3rd International Our Heritage Jerusalem Cartoon Contest 2019" pada 19-20 Oktober 2019. Bulan Desember 2019 ini ia juga menjadi juri kontes di Iran.
Wah, sebagai orang Semarang kamu-kamu harus bangga! Kamu yang kepingin mengenal Jitet lebih dekat bisa baca kisahnya: Lebih dekat dengan Jitet Kustana, Master Kartun dari Semarang.
Kota Semarang memiliki komunitas kartun yang cukup eksis. Komunitas paling tua adalah Semarang Cartoon Club (SECAC) yang berdiri sejak 16 April 1982. Komunitas ini banyak melahirkan kartunis yang turut mewarnai media massa di Indonesia.
Selain SECAC, ada juga Gold Pencil Indonesia. Tidak jauh berbeda dari SECAC, Gold Pencil juga bergerak di bidang seni kartun. Hanya saja Gold Pencil lebih fokus pada edukasi dan pemberdayaan melalui ekonomi kreatif.
Gold Pencil berdiri pada 27 Agustus 2017. Pendirinya adalah Jitet Kustana dan Guru seni rupa SMP Negeri 17, Suratno. Meski baru dua tahunan, Gold Pencil sudah memiliki rekam jejak yang bagus. Gold Pencil resmi berbadan hukum Yayasan Pensil Emas Indonesia dengan ketua Abdul Arif, kartunis muda kelahiran Kudus, 11 Mei 1989 yang juga ikut membidani kelahiran Gold Pencil.
Gold Pencil saat ini tercatat sebagai anggota Federation of Cartoonists Organization (FECO).
Sekolah kartun di Semarang baru ada sejak Desember 2018. Sekolah ini dikelola oleh Gold Pencil.
Sekolah ini masih dikelola berbasis komunitas dan sedang mengupayakan legalitas. Karena belum memiliki tempat sendiri, untuk sementara kelas kartun dilaksanakan di sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Smearang, Jalan Nakula II No 5, Pendrikan Kidul.
Sekolah kartun didesain dalam program intensif lima bulan untuk pelajar SMP dan SMA di Kota Semarang. Ada enam siswa yang bergabung dalam angkatan pertama.
Beberapa siswa yang ikut kelas tersebut sudah pernah memenangi kontes kartun internasional. Wah, keren yah!
Semarang sebagai ibukota kartun Indonesia sudah beberapa kali menyelenggarakan pameran maupun kontes kartun internasional. Namun, kali ini Direktorijateng.com hanya akan menyebutkan beberapa yang terakhir.
Di antaranya, pameran "International Tobacco Cartoon Exhibition 2017" di Wisma Perdamaian, 20-21 November 2017. "World Book Day Cartoon Exhibition"pada 10-12 Mei 2018 di SMP Negeri 17 Semarang. "PAPB International Cartoon Festival 2019" pada 10-17 Februari 2019 di halaman sekolah SMP Islam Terpadu PAPB, Jalan Panda Bar, Nomor 44, Palebon, Pedurungan, Semarang.
Dalam 3 tahun belakangan ini, nama-nama baru dari Semarang turut mewarnai panggung seni kartun dunia. Mereka masih remaja. Di antaranya, Rahma Sekar yang kini siswi SMK Negeri 7 Semarang. Rahma pernah mendapatkan penghargaan dengan titel "Bronze Prize" untuk kategori pelajar dalam kontes bertajuk FaceMi Humor Cartoon Exhibition 2017.
Ada juga Hannani Trishima Hannani yang kini siswi di SMA Negeri 4 Semarang. Hannani memenangkan Bronze Award dalam Cartoon Competition on Environmental Protection 2017 di Tiongkok.
Selain itu, ada lima pelajar di Kota Semarang yang tampil sebagai juara dalam ajang The 16th FreeCartoonsWeb International Cartoonet Festival 2017 di China.
mereka yaitu Dian Putri Anggreini (SMP Negeri 3 Semarang) meraih Gold Prize. Nadhea Putri Sukma Maharani (SMP Negeri 17 Semarang) meraih Silver Prize. Dias Safira Salsabila (SMA Negeri 6 Semarang) meraih Bronze Prize. Edo Julius (SMP Negeri 17 Semarang) meraih Bronze Prize dan Wahyu (SMPN 17 Semarang) meraih Bronze Prize.
Lalu ada Ardhika siswa SMK Negeri 4 Semarang dengan penghargaan 1st Prize PAPB International Cartoon Festival 2019. Helen Purnama Lee siswi SMA Sedes Sapientiae dengan penghargaan Honorable Mention PAPB International Cartoon Festival 2019.
Wah, masih belia sudah mendunia!
Semarang Cartoon Camp merupakan program baru yang juga dikelola oleh Gold Pencil. Program ini kali pertama digelar pada 6-7 Oktober 2018 di Griya pawening Jati, Mijen, Kota Smearang.
Semarang Cartoon Camp merupakan kemah dua hari yang dikemas dalam kegiatan workshop menggambar kartun, motivasi dan Nggambar Bareng Kanthi Seneng. Di sini, kartunis senior berbagi pengalaman kreatif menggambar kartun bersama pelajar, mahasiswa dan umum.
Selain belajar menggambar, kegiatan juga dimeriahkan dengan olahraga dan outbond.
Nggambar bareng kanthi seneng kini sudah menjadi tagline yang melekat pada para kartunis di Semarang. Kartunis di Semarang biasanya meluangkan hari tertentu untuk berkumpul dan menggambar bersama.
Mereka biasanya berbagi informasi lomba dan saling berbagi pengalaman kreatif menggambar kartun.
Nggambar bareng kanthi seneng biasanya dilaksanakan secara berkala di rumah kartunis secara bergilir. Terkadang juga bisa di tempat lain seperti yang baru-baru ini dilaksanakan, yaitu di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah bersamaan launching komik "Anak Lereng Lawu" pada Selasa 29 Oktober 2019.
Demikian 7 fakta tentang kartun Semarang. Semoga bermanfaat. (AS)
Direktorijateng.com telah merangkum tujuh fakta menarik tentang Kartun Semarang yang tentu bikin bangga orang Semarang dan bahkan bangsa Indonesia! Berikut selengkapnya.
1. Jitet Kustana, kartunis fenomenal asal Semarang
Jitet Kustana |
Tak tanggung-tanggung, penghargaan yang telah dikoleksi hingga saat ini mencapai 200-an penghargaan. Hingga saat ini, capaian itu belum tertandingi oleh kartunis lainnya.
Jitet memecahkan rekor MURI dan LEPRID sebagai kartunis dengan penghargaan kartun internasional terbanyak.
Selain aktif mengikuti kontes dan pameran kartun internasional, Jitet juga sering diundang sebagai juri di beberapa negara. Terakhir, ia didapuk menjadi juri dalam kontes kartun bertajuk "3rd International Our Heritage Jerusalem Cartoon Contest 2019" pada 19-20 Oktober 2019. Bulan Desember 2019 ini ia juga menjadi juri kontes di Iran.
Wah, sebagai orang Semarang kamu-kamu harus bangga! Kamu yang kepingin mengenal Jitet lebih dekat bisa baca kisahnya: Lebih dekat dengan Jitet Kustana, Master Kartun dari Semarang.
2. Komunitas kartun Semarang, berkarya tiada henti
Komunitas kartun Gold Pencil. |
Selain SECAC, ada juga Gold Pencil Indonesia. Tidak jauh berbeda dari SECAC, Gold Pencil juga bergerak di bidang seni kartun. Hanya saja Gold Pencil lebih fokus pada edukasi dan pemberdayaan melalui ekonomi kreatif.
Gold Pencil berdiri pada 27 Agustus 2017. Pendirinya adalah Jitet Kustana dan Guru seni rupa SMP Negeri 17, Suratno. Meski baru dua tahunan, Gold Pencil sudah memiliki rekam jejak yang bagus. Gold Pencil resmi berbadan hukum Yayasan Pensil Emas Indonesia dengan ketua Abdul Arif, kartunis muda kelahiran Kudus, 11 Mei 1989 yang juga ikut membidani kelahiran Gold Pencil.
Gold Pencil saat ini tercatat sebagai anggota Federation of Cartoonists Organization (FECO).
3. Sekolah kartun, ruang belajar bagi kartunis belia Semarang
Kelas kartun Gold Pencil. |
Sekolah kartun di Semarang baru ada sejak Desember 2018. Sekolah ini dikelola oleh Gold Pencil.
Sekolah ini masih dikelola berbasis komunitas dan sedang mengupayakan legalitas. Karena belum memiliki tempat sendiri, untuk sementara kelas kartun dilaksanakan di sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Smearang, Jalan Nakula II No 5, Pendrikan Kidul.
Sekolah kartun didesain dalam program intensif lima bulan untuk pelajar SMP dan SMA di Kota Semarang. Ada enam siswa yang bergabung dalam angkatan pertama.
Beberapa siswa yang ikut kelas tersebut sudah pernah memenangi kontes kartun internasional. Wah, keren yah!
4. Kontes kartun internasional di Semarang
PAPB International Cartoon Festival 2019. |
Di antaranya, pameran "International Tobacco Cartoon Exhibition 2017" di Wisma Perdamaian, 20-21 November 2017. "World Book Day Cartoon Exhibition"pada 10-12 Mei 2018 di SMP Negeri 17 Semarang. "PAPB International Cartoon Festival 2019" pada 10-17 Februari 2019 di halaman sekolah SMP Islam Terpadu PAPB, Jalan Panda Bar, Nomor 44, Palebon, Pedurungan, Semarang.
5. Kartunis muda yang mendunia
Kartunis muda Semarang. |
Ada juga Hannani Trishima Hannani yang kini siswi di SMA Negeri 4 Semarang. Hannani memenangkan Bronze Award dalam Cartoon Competition on Environmental Protection 2017 di Tiongkok.
Selain itu, ada lima pelajar di Kota Semarang yang tampil sebagai juara dalam ajang The 16th FreeCartoonsWeb International Cartoonet Festival 2017 di China.
mereka yaitu Dian Putri Anggreini (SMP Negeri 3 Semarang) meraih Gold Prize. Nadhea Putri Sukma Maharani (SMP Negeri 17 Semarang) meraih Silver Prize. Dias Safira Salsabila (SMA Negeri 6 Semarang) meraih Bronze Prize. Edo Julius (SMP Negeri 17 Semarang) meraih Bronze Prize dan Wahyu (SMPN 17 Semarang) meraih Bronze Prize.
Lalu ada Ardhika siswa SMK Negeri 4 Semarang dengan penghargaan 1st Prize PAPB International Cartoon Festival 2019. Helen Purnama Lee siswi SMA Sedes Sapientiae dengan penghargaan Honorable Mention PAPB International Cartoon Festival 2019.
Wah, masih belia sudah mendunia!
6. Semarang Cartoon Camp, tempat berkumpulnya para pendekar kartunis Semarang
Semarang Cartoon Camp #1 |
Semarang Cartoon Camp merupakan kemah dua hari yang dikemas dalam kegiatan workshop menggambar kartun, motivasi dan Nggambar Bareng Kanthi Seneng. Di sini, kartunis senior berbagi pengalaman kreatif menggambar kartun bersama pelajar, mahasiswa dan umum.
Selain belajar menggambar, kegiatan juga dimeriahkan dengan olahraga dan outbond.
7. Nggambar bareng kanthi seneng
Nggambar bareng kanthi seneng kini sudah menjadi tagline yang melekat pada para kartunis di Semarang. Kartunis di Semarang biasanya meluangkan hari tertentu untuk berkumpul dan menggambar bersama.
Mereka biasanya berbagi informasi lomba dan saling berbagi pengalaman kreatif menggambar kartun.
Nggambar bareng kanthi seneng biasanya dilaksanakan secara berkala di rumah kartunis secara bergilir. Terkadang juga bisa di tempat lain seperti yang baru-baru ini dilaksanakan, yaitu di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah bersamaan launching komik "Anak Lereng Lawu" pada Selasa 29 Oktober 2019.
Demikian 7 fakta tentang kartun Semarang. Semoga bermanfaat. (AS)
Belum ada Komentar untuk "7 fakta tentang kartun Semarang yang bikin bangga, kamu wajib tahu"
Posting Komentar