25 siswa SMP adu kreatif lukis payung kertas di Java Mall
Senin, 16 Juli 2018
DIREKTORIJATENG.COM- Puput Palupi Puspitasari tampak asyik membubuhkan cat aklirik pada payung kertas berwarna cokelat, Minggu 15 Juli 2018. Siswi kelas 9 SMP Negeri 31 Semarang itu menghiasi permukaan payung dengan warna biru langit. Ia menambahkan motif bungan dan dedaunan pada hiasan itu.
"Konsepnya flora. Belajar dari guru lukis di sekolah," kata Puput.
Puput dan 24 siswa SMP di Kota Semarang mengikuti lomba melukis payung kertas di Java Mall. Lomba itu diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Semarang (Dekase) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang.
Melukis di payung kertas merupakan pengalaman pertama bagi Puput. Menurutnya, melukis payung lebih mudah ketimbang melukis di kanvas. Puput bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan melukis payung itu kurang dari 4 jam.
"Kalau di kanvas agak susah," katanya.
Sementara itu, Siswi kelas 9 SMP Negeri 6 Semarang, Jihan Aulia juga tampak asyik menghiasi payungnya. Dengan cekatan ia membuat lukisan mengusung tea penghijauan. Ia menggambarkan anak-anak sedang merawat tanaman.
"Baru kali ini menggambar di payung. Rasanya menyenangkan dan menambah pengalaman," kata Jihan.
Ketua Komite Seni Rupa Dekase, Gunawan mengatakan, lomba lukis payung kertas merupakan kegiatan pra event Pazaar Seni Semarang yang akan dibuka pada 31 Agustus 2018 mendatang.
"Kami diberi tempat di sini oleh Disperindag untuk promosi. Sekaligus memotivasi anak-anak untuk berkesenian," katanya.
Menurut Gunawan, pihaknya memilih media payung kertas dengan alasan ingin mengenalkan kembali karya kreatif yang hampir dilupakan itu. Payung kertas yang dipakai adalah produk kreatif dari Klaten. Payung-payung itu hanya diproduksi ketika ada pesanan saja.
"Merupakan pengalaman tersendiri melukis dengan media payung. Biasanya kanvas," katanya.
Lomba melukis payung berdurasi sekitar 4 jam, mulai pukul 11.00-15.00 WIB. Lomba tersebut menghadirkan tiga juri dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Heriwanto (Dekase), Suratno (Guru Seni Rupa SMP Negeri 17 Semarang ) dan Abdul Arif (jurnalis beritagar.id).
Dalam lomba itu, Siswi SMP Negeri 31 Semarang, Puput Palupi Puspitasari tampil sebagai juara 1. Juara 2, Dhivya Maulina Putri dari SMP Negeri 31 Semarang. Sedangkan juara 3 diraih oleh Jihan Aulia dari SMP Negeri 6 Semarang.
Panitia juga memberikan penghargaan juara harapan untuk Naufal Eka Pradipta dari SMP Negeri 31 Semarang, Adi Setiawan dari SMP Negeri 31 Semarang dan Zalvira Intan Rosalia dari SMP Negeri 17 Semarang. (AS)
Sejumlah siswa SMP di Kota Semarang tampak asyik melukis payung kertas di Java Mall, Minggu 15 Juli 2018. (foto direktorijateng.com) |
"Konsepnya flora. Belajar dari guru lukis di sekolah," kata Puput.
Puput dan 24 siswa SMP di Kota Semarang mengikuti lomba melukis payung kertas di Java Mall. Lomba itu diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Semarang (Dekase) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang.
Melukis di payung kertas merupakan pengalaman pertama bagi Puput. Menurutnya, melukis payung lebih mudah ketimbang melukis di kanvas. Puput bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan melukis payung itu kurang dari 4 jam.
"Kalau di kanvas agak susah," katanya.
Sementara itu, Siswi kelas 9 SMP Negeri 6 Semarang, Jihan Aulia juga tampak asyik menghiasi payungnya. Dengan cekatan ia membuat lukisan mengusung tea penghijauan. Ia menggambarkan anak-anak sedang merawat tanaman.
"Baru kali ini menggambar di payung. Rasanya menyenangkan dan menambah pengalaman," kata Jihan.
Ketua Komite Seni Rupa Dekase, Gunawan mengatakan, lomba lukis payung kertas merupakan kegiatan pra event Pazaar Seni Semarang yang akan dibuka pada 31 Agustus 2018 mendatang.
"Kami diberi tempat di sini oleh Disperindag untuk promosi. Sekaligus memotivasi anak-anak untuk berkesenian," katanya.
Menurut Gunawan, pihaknya memilih media payung kertas dengan alasan ingin mengenalkan kembali karya kreatif yang hampir dilupakan itu. Payung kertas yang dipakai adalah produk kreatif dari Klaten. Payung-payung itu hanya diproduksi ketika ada pesanan saja.
"Merupakan pengalaman tersendiri melukis dengan media payung. Biasanya kanvas," katanya.
Para pemenang lomba lukis payung kertas berpose bersama dewan juri. (foto direktorijateng.com) |
Lomba melukis payung berdurasi sekitar 4 jam, mulai pukul 11.00-15.00 WIB. Lomba tersebut menghadirkan tiga juri dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Heriwanto (Dekase), Suratno (Guru Seni Rupa SMP Negeri 17 Semarang ) dan Abdul Arif (jurnalis beritagar.id).
Dalam lomba itu, Siswi SMP Negeri 31 Semarang, Puput Palupi Puspitasari tampil sebagai juara 1. Juara 2, Dhivya Maulina Putri dari SMP Negeri 31 Semarang. Sedangkan juara 3 diraih oleh Jihan Aulia dari SMP Negeri 6 Semarang.
Panitia juga memberikan penghargaan juara harapan untuk Naufal Eka Pradipta dari SMP Negeri 31 Semarang, Adi Setiawan dari SMP Negeri 31 Semarang dan Zalvira Intan Rosalia dari SMP Negeri 17 Semarang. (AS)