Diskusi buku senja kala media cetak bersama AJI Semarang
Rabu, 28 Februari 2018
Tulis Komentar
DIREKTORIJATENG.COM- Peralihan medium dari cetak ke digital membawa pengaruh besar di jagat industri media. Wartawan senior Bre Redana menyebut, kita memasuki era senja kala media cetak. Hal itu ditandai dengan tutupnya sejumlah media cetak di Indonesia. Media online menggilas media cetak.
Memasuki tahun baru 2018, pembaca di Indonesia harus mengucapkan selamat tinggal kepada majalah Rolling Stone Indonesia (RSI) yang berhenti cetak pada 2017. Arkian, Harian Joglosemar pun pamit undur diri setelah satu dasa warsa menyapa pembaca. Terkini, Harian Bernas yang terbit di Yogyakarta pun melakukan hal yang sama. Terhitung mulai 1 Maret 2018, koran yang didirikan Menteri Penerangan pertama RI Mr Soemanang pada 15 November 1946 itu tak lagi hadir di hadapan pembaca setianya.
Membicarakan hal ini, AJI Semarang menggelar diskusi mengenai tantangan media cetak di era kekinian bertumpu pada buku Koran Kami with Lucy in the Sky karya Bre Redana, Jumat, 9 Maret 2018, 19.00-22.00 WIB di Kafe John Dijkstra Kota Lama Semarang. Acara ini terbuka untuk umum. Kami mengundang sedulur-sedulur.
Oh ya, satu lagi, bagi Anda yang sudah membaca novel Koran Kami with Lucy in the Sky, kami juga mengundang Anda untuk menulis apapun seputar novel tersebut. Sekadar catatan pun boleh. Sebagai upaya mendokumentasikan kata-kata agar tak sirna. Sebab, semua patut dicatat. Tabik. (*)
Diskusi buku senja kala media cetak bersama AJI Semarang. |
Membicarakan hal ini, AJI Semarang menggelar diskusi mengenai tantangan media cetak di era kekinian bertumpu pada buku Koran Kami with Lucy in the Sky karya Bre Redana, Jumat, 9 Maret 2018, 19.00-22.00 WIB di Kafe John Dijkstra Kota Lama Semarang. Acara ini terbuka untuk umum. Kami mengundang sedulur-sedulur.
Oh ya, satu lagi, bagi Anda yang sudah membaca novel Koran Kami with Lucy in the Sky, kami juga mengundang Anda untuk menulis apapun seputar novel tersebut. Sekadar catatan pun boleh. Sebagai upaya mendokumentasikan kata-kata agar tak sirna. Sebab, semua patut dicatat. Tabik. (*)
Belum ada Komentar untuk "Diskusi buku senja kala media cetak bersama AJI Semarang"
Posting Komentar