Kain tenun ikat motif nusantara terpanjang raih MURI
Senin, 17 Juli 2017
Tulis Komentar
DIREKTORIJATENG.COM- Kain tenun ikat khas Kabupaten Jepara, Tenun Troso, telah resmi tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sabtu (15/7/2017) lalu. Tenun ikat Troso tercatat di MURI melalui karya Kain Tenun Ikat Motif Nusantara Terpanjang, yakni mencapai 217,4 meter.
Hal itu ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan yang diserahkan oleh Eksekutif Manajer MURI, Sri Widayati, kepada kepada Bupati Kabupaten Jepara KH. Ahmad Marzuqi SE., Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Troso dan Universitas Muria Kudus (UMK) yang diterima langsung Rektor Dr. Suparnyo SH. MS.
''Rekor ini menumbangkan rekor sebelumnya, yakni kain tenun songket terpanjang yang ditorehkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pada 28 Oktober 2014. Rekor kain tenun songket Pemkot Pontianak waktu itu, dengan panjang 161 meter,'' terangnya dalam penganugerahan MURI yang dirangkai dalam ''Troso Festival 2017''.
Sri Widayati dalam keterangan tertulis menjelaskan, Kain Tenun Ikat Motif Nusantara Terpanjang tanpa putus ini terdiri atas 20 motif Nusantara dan tercatat sebagai rekor ke-7.994 rekor dunia ini bukan rekor MURI pertama yang ditorehkan Kabupaten Jepara.
‘’Rekor sebelumnya, di antaranya pawai membawa lampion dengan peserta terbanyak, konvoi becak dengan 1.110 peserta, minum dawet Mantingan dengan peserta terbanyak, dan mengukir dengan peserta terbanyak,’’ katanya dalam acara yang dihadiri Dr. H. Noor Ahmad MA. (wakil ketua komisi VIII DPR RI), M. Arif Sambado SE. (Disperindag Jateng), pimpinan DPRD Jepara, pejabat teras Jepara, pimpinan UMK dan dihadiri ribuan masyarakat.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH. M.IP dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan M. Arif Sambado, mengapresiasi gelaran Troso Festival 2017, yang antara lain diisi dengan beragam lomba, pentas seni budaya, Troso carnival hingga peragaan busana.
‘’Saya sangat mendukung event-event kreatif seperti ini, karena sangat bagus untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya industri kreatif di Jateng, khususnya Tenun Troso di Jepara,’’ tegas Ganjar Pranowo.
Dalam pandangan Gubernur Jateng ini, industri kreatif seperti Tenun Troso, merupakan kearifan lokal yang harus di-uri-uri agar tetap lestari. ‘’Konsep Troso Festival juga bagus, karena memberi ruang masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas diri melalui kompetisi, dan mengenang kembali serta melestarikan dolanan anak,’’ paparnya.
Suparnyo, mengemukakan, UMK melalui pusat studi UMKM yang dimiliki, telah mengambil sumbangsih dalam rangka ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya Tenun Troso dan perluasan pasarnya.
''UMK bersama perajin Troso mendorong perluasan paras Tenun Troso hingga Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Selanjutnya, UMK akan mengajak pelaku usaha ke India, untuk mencari solusi terkait perbenangan. Benang merupakan bahan baku penting pembuatan tenun ikat Troso,'' tuturnya.(AS)
Hal itu ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan yang diserahkan oleh Eksekutif Manajer MURI, Sri Widayati, kepada kepada Bupati Kabupaten Jepara KH. Ahmad Marzuqi SE., Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Troso dan Universitas Muria Kudus (UMK) yang diterima langsung Rektor Dr. Suparnyo SH. MS.
Kain tenun ikat motif nusantara terpanjang raih MURI. (dok UMK) |
Sri Widayati dalam keterangan tertulis menjelaskan, Kain Tenun Ikat Motif Nusantara Terpanjang tanpa putus ini terdiri atas 20 motif Nusantara dan tercatat sebagai rekor ke-7.994 rekor dunia ini bukan rekor MURI pertama yang ditorehkan Kabupaten Jepara.
‘’Rekor sebelumnya, di antaranya pawai membawa lampion dengan peserta terbanyak, konvoi becak dengan 1.110 peserta, minum dawet Mantingan dengan peserta terbanyak, dan mengukir dengan peserta terbanyak,’’ katanya dalam acara yang dihadiri Dr. H. Noor Ahmad MA. (wakil ketua komisi VIII DPR RI), M. Arif Sambado SE. (Disperindag Jateng), pimpinan DPRD Jepara, pejabat teras Jepara, pimpinan UMK dan dihadiri ribuan masyarakat.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH. M.IP dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan M. Arif Sambado, mengapresiasi gelaran Troso Festival 2017, yang antara lain diisi dengan beragam lomba, pentas seni budaya, Troso carnival hingga peragaan busana.
‘’Saya sangat mendukung event-event kreatif seperti ini, karena sangat bagus untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya industri kreatif di Jateng, khususnya Tenun Troso di Jepara,’’ tegas Ganjar Pranowo.
Dalam pandangan Gubernur Jateng ini, industri kreatif seperti Tenun Troso, merupakan kearifan lokal yang harus di-uri-uri agar tetap lestari. ‘’Konsep Troso Festival juga bagus, karena memberi ruang masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas diri melalui kompetisi, dan mengenang kembali serta melestarikan dolanan anak,’’ paparnya.
Suparnyo, mengemukakan, UMK melalui pusat studi UMKM yang dimiliki, telah mengambil sumbangsih dalam rangka ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya Tenun Troso dan perluasan pasarnya.
''UMK bersama perajin Troso mendorong perluasan paras Tenun Troso hingga Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Selanjutnya, UMK akan mengajak pelaku usaha ke India, untuk mencari solusi terkait perbenangan. Benang merupakan bahan baku penting pembuatan tenun ikat Troso,'' tuturnya.(AS)
Belum ada Komentar untuk "Kain tenun ikat motif nusantara terpanjang raih MURI"
Posting Komentar