Berkunjung ke Candi Pawon Magelang
Kamis, 13 Juli 2017
Tulis Komentar
Candi Pawon termasuk bangunan bersejarah yang dilindungi oleh Undang-undang No. 11/2010 tentang Cagar Budaya. Candi ini juga tercatat sebagai warisan budaya dunia (world heritage) dengan nomor 592.
Pada 21 Juni 2017 lalu, kru direktorijateng.com berkesempatan mengunjungi Candi Pawon. Candi ini memiliki denah berbentuk persegi. Bangunan candi berdiri di tengah-tengah menghadap ke arah barat laut.
Bangunan Candi Pawon relatif kecil dibandingkan dengan Candi Borobudur. Relief kalpataru dan motif lainnya tampak menghiasi dinding pada sisi-sisi candi.
Relief pada dinding Candi Pawon. (foto direktorijateng.com) |
Candi Pawon memiliki tiga bagian, yaitu kaki, tubuh dan atap. Bagian kaki dan tubuh candi dihias dengan bingkai gaya klasik tua (bingkai padma, kumuda dan bingkai rata).
Pada tangga naik di sisi barat, ada pipi tangga berbentuk ikla lemah (voluut) dihiasi ragam hias kala makara. Kepala kala dihubungkan dengan sepasang makara oleh bingkai lengkung, sementara pada pipi tangga terdapat pula dua pasang makara. Antara kaki dan tubuh terdapat selasar (pradaksinapatha) dengan lebar 30 cm.
Adapun, atap Candi Pawon terdiri dari tiga lapis dengan stupika (dagoba) pada setiap ujung lapisan dan puncak candi berbentuk stupika pula. Setiap lapisan atap bentuknya seperti limasan (padma). Deretan antefiks yang indah menghiasi atap tersebut.
Berdasarkan papan informasi yang dipajang di kompleks candi, Candi Pawon diperkirakan didirikan pada pertengahan abad VIII. Hampir bersamaan dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Dari atap yang dihiasi stupika dan puncak stupa, diketahui candi tersebut bersifat agama Buddha Mahayana. Candi ini didirikan oleh keluarga Samarotungga dengan putrinya Pramodhawardhani.
Nama Pawon berasal dari kata "pa-wu-an" yang memiliki arti tempat untuk menyimpan abu. Pada bilik candi semua diperkirakan terdapat Arca Bodhisattva sebagai penghormatan kepada Raja Indra.
Menurut keterangan prasasti Karang Tengah (824 M), arca tersebut mengeluarkan vajra (sinar). Arca tersebut kemungkinan dibuat dari logam perunggu. Arca tersebut tidak dapat ditemukan.
Poerbatjaraka menyebut, Candi Pawon merupakan bagian dari Candi Borobudur. Hal itu tampak dari kemiripan motif pahatan pada Candi Pawon dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Aneka suvenir di Candi Pawon
Aneka suvenir di Candi Pawon. (foto direktorijateng.com) |
Di kanan sekitar Candi Pawon terdapat sejumlah kios yang menjajakan aneka suvenir. Suvenir yang ditawarkan cukup beragam. Ada yang terbuat dari bahan kayu, seperti wayang golek, topeng, gantungan kunci, angklung dan lainnya.
Ada juga beragam miniatur candi dan patung. Anda bisa memboyongnya. Tentu dengan harga pasar yang telah ditentukan. (AS)
Belum ada Komentar untuk "Berkunjung ke Candi Pawon Magelang"
Posting Komentar