Ini 6 hal menarik dari Wisata Dieng Jawa Tengah
Jumat, 09 Desember 2016
Tulis Komentar
DIREKTORIJATENG.COM- Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah (Jateng) dikenal sebagai tanahnya para dewa. Konon, di sinilah dewa-dewi bersemayam. Ada yang menyebut Dieng tanah di atas awan. Tempat ini pun jadi jujugan para wisatawan.
Direktorijateng.com merangkum 6 hal menarik dari wisata Dieng. Berikut selengkapnya.
Puncak Sikunir adalah salah satu spot yang paling diminati oleh para wisatwan. Letaknya di ketinggian 2.300 mdpl dataran tinggi Dieng. Tepatnya di Desa Sembungan, desa paling tinggi di pulau Jawa.
Berdasarkan pengalaman direktorijateng.com, para wisatawan harus mendaki jalan setapak dan berdebu untuk bisa sampai di lokasi. Pengunjung harus sampai di puncak Sikunir sebelum subuh untuk bisa menyaksikan keindahan alam yang eksotik di puncak Sikunir.
Itu terjadi saat sunsrise atau matahari terbit. Cahanya mirip kilau emas dipadu dengan awan yang menyelimuti alam sekitar. Inilah momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Mereka biasanya mengabadikannya dengan kamera ponsel maupun DSLR.
Orang-orang sekitar lebih suka mengatakan cahayanya mirip kunyit. Itulah kenapa puncak ini diberi nama puncak Sikunir.
Wisatawan diimbau agar membawa jaket yang tebal. Sebab, suhu di dataran tinggi Dieng sangat dingin. Apalagi kalau bulan Juli atau Agustus, suhunya bisa dibawah 0 derajat.
Ruwatan rambut gimbal atau gembel kini menjadi tradisi khas di kawasan wisata Dieng. Biasanya digelar saban tahun sekitar bulan Agustus. Anak-anak yang memiliki rambut gimbal akan dipotong rambutnya saat acara ini.
Menunut keterangan warga Dieng, anak-anak berambut gimbal laiknya anak seperti biasa. Hanya saja mereka memiliki rambut gimbal yang dipercayai sebagai titisan Kiai Ageng Kolo Dete, leluhur tanah Dieng.
Rambut gimbal tersebut tidak boleh dipotong sebelum anak tersebut bersedia. Ketika sudah siap dipotong, anak gembel akan minta permintaan yang tidak biasa. Itulah saatnya anak harus segera diruwat.
Prosesi ruwatan rambut gimbal berlangsung di kompleks Candi Arjuna. Biasanya diiringi dengan pesta budaya dieng. Warga dieng tumpah ruah di pelataran Candi Arjuna turut merayakannya.
Dataran tinggi Dieng merupakan tempat paling subur di Jateng. Dieng sebenarnya bekas gunung purba. Kawasan vulkaniknya masih aktif.
Ada beberapa kawah yang mengeluarkan asap. Diantaranya adalah Kawah Sikidang dan Sileri. Kawah Sikidang menjadi unggulan bagi para wisatawan. Di sini wisatawan bisa menyaksikan hamparan tanah yang didominasi warna putih yang merupakan endapan sulfur.
Di area ini juga pengunjung bisa menyaksikan lumpur mendidih yang bisa meloncat-loncat. Ada pagar bambu yang membatasi.
Pertanian kentang adalah sumber utama nafkah warga Dieng. Mayoritas bercocok tanam kentang. Ada jua yang menanam sayuran, namun kentang tetap menjadi yang utama.
Ada yang unik dari aktivitas pertanian kentang warga Dieng. Lokasi pertanian berada di atas bukit. Warga biasanya tak bisa memikul hasil panen. Tetapi, warga cukup kreatif. Mereka memakai alat tradisional bernama gondolan. Cara ini mengadopi flying fox.
Kentang hasil panen diangkut dengan gondolan menuju dataran yang lebih rendah. Biasanya tersambung ke jalan. Cara ini cukup menghemat tenaga dan waktu. Hanay saja gondolan ini tak bisa untuk mengangkut orang. Sebab beban maksimal yang bisa diangkut 150 kg saja.
Setelah dipanen kentang akan disimpan di gudang penyimpanan. Dari sinilah kentang mulai berkelana ke berbagai daerah.
Suhu yang dingin menjai alasan warga Dieng untuk mencari kehangatan. Dapur adalah tempat nongkrong paling favorit bagi warga. Di dapur, mereka tak hanya makan, tetapi juga menghangatkan diri.
Tak cukup itu. Ada minuman khusus yang disukai oleh warga Dieng. Namanya purwaceng.Purwaceng adalah minuman stamina buat para laki-laki. Lebih tepatnya minuman penghangat badan. Bukan untuk laki-laki saja, perempuan juga boleh minum.
Suvenir wayang kayu adalah oleh-oleh khas Dieng. Wayang kayu dibuat dari bahan kayu dengan motif lakon wayang yang dibuat dari pewarna batik. Desain gambarnya menggunakan canting. Biasanya para wisatawan membawa pulang wayang kayu sebagai suvenir. Semar merupakan tokoh wayang yang jadi favorit wisatawan.
Demikian, 6 hal menarik dari Wisata Dieng yang berhasil dirangkung direntorijateng.com. Semoga bermanfaat. (AS)
Direktorijateng.com merangkum 6 hal menarik dari wisata Dieng. Berikut selengkapnya.
1. Puncak Sikunir
Puncak Sikunir, Dieng, Jawa Tengah. (NET) |
Berdasarkan pengalaman direktorijateng.com, para wisatawan harus mendaki jalan setapak dan berdebu untuk bisa sampai di lokasi. Pengunjung harus sampai di puncak Sikunir sebelum subuh untuk bisa menyaksikan keindahan alam yang eksotik di puncak Sikunir.
Itu terjadi saat sunsrise atau matahari terbit. Cahanya mirip kilau emas dipadu dengan awan yang menyelimuti alam sekitar. Inilah momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Mereka biasanya mengabadikannya dengan kamera ponsel maupun DSLR.
Orang-orang sekitar lebih suka mengatakan cahayanya mirip kunyit. Itulah kenapa puncak ini diberi nama puncak Sikunir.
Wisatawan diimbau agar membawa jaket yang tebal. Sebab, suhu di dataran tinggi Dieng sangat dingin. Apalagi kalau bulan Juli atau Agustus, suhunya bisa dibawah 0 derajat.
2. Tradisi ruwatan rambut gimbal
Ruwatan rambut gimbal di Dieng, Jawa Tengah. (NET) |
Menunut keterangan warga Dieng, anak-anak berambut gimbal laiknya anak seperti biasa. Hanya saja mereka memiliki rambut gimbal yang dipercayai sebagai titisan Kiai Ageng Kolo Dete, leluhur tanah Dieng.
Rambut gimbal tersebut tidak boleh dipotong sebelum anak tersebut bersedia. Ketika sudah siap dipotong, anak gembel akan minta permintaan yang tidak biasa. Itulah saatnya anak harus segera diruwat.
Prosesi ruwatan rambut gimbal berlangsung di kompleks Candi Arjuna. Biasanya diiringi dengan pesta budaya dieng. Warga dieng tumpah ruah di pelataran Candi Arjuna turut merayakannya.
3. Kawah Sikidang
Kawah Sikidang, Dieng, Jawa Tengah. (NET) |
Ada beberapa kawah yang mengeluarkan asap. Diantaranya adalah Kawah Sikidang dan Sileri. Kawah Sikidang menjadi unggulan bagi para wisatawan. Di sini wisatawan bisa menyaksikan hamparan tanah yang didominasi warna putih yang merupakan endapan sulfur.
Di area ini juga pengunjung bisa menyaksikan lumpur mendidih yang bisa meloncat-loncat. Ada pagar bambu yang membatasi.
4. Pertanian kentang
Panen kentang, Dieng, Jawa Tengah.(NET) |
Ada yang unik dari aktivitas pertanian kentang warga Dieng. Lokasi pertanian berada di atas bukit. Warga biasanya tak bisa memikul hasil panen. Tetapi, warga cukup kreatif. Mereka memakai alat tradisional bernama gondolan. Cara ini mengadopi flying fox.
Kentang hasil panen diangkut dengan gondolan menuju dataran yang lebih rendah. Biasanya tersambung ke jalan. Cara ini cukup menghemat tenaga dan waktu. Hanay saja gondolan ini tak bisa untuk mengangkut orang. Sebab beban maksimal yang bisa diangkut 150 kg saja.
Setelah dipanen kentang akan disimpan di gudang penyimpanan. Dari sinilah kentang mulai berkelana ke berbagai daerah.
5. Purwaceng
Purwaceng. (NET) |
Tak cukup itu. Ada minuman khusus yang disukai oleh warga Dieng. Namanya purwaceng.Purwaceng adalah minuman stamina buat para laki-laki. Lebih tepatnya minuman penghangat badan. Bukan untuk laki-laki saja, perempuan juga boleh minum.
6. Suvenir wayang kayu
Wayang kayu oleh-oleh Dieng, Jawa Tengah. (NET) |
Demikian, 6 hal menarik dari Wisata Dieng yang berhasil dirangkung direntorijateng.com. Semoga bermanfaat. (AS)
Belum ada Komentar untuk "Ini 6 hal menarik dari Wisata Dieng Jawa Tengah"
Posting Komentar