Dalam tujuh bulan, 10 ibu hamil meninggal di Boyolali
Senin, 08 Agustus 2016
Tulis Komentar
DIREKTORIJATENG.COM, BOYOLALI - Kasus kematian ibu hamil di Kabupaten Boyolali selama dua tahun terakhir cenderung meningkat. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dr Ratri S Lina dalam seminar dan peluncuran program SMSbunda di Aula RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (5/8/2016).Menurut Ratri, pada 2015 tercatat ada 21 kasus kematian ibu hamil. Sedangkan pada 2014 ada 17 kasus.
Pada 2016 hinga Juli 2016 sudah ada 10 kematian ibu hamil. "Tren dari 2013 hingga 2015 cenderung naik," jelasnya kepada direktorijateng.com di sela-sela seminar.
Ratri mengungkapkan, kecamatan yang memiliki kasus kematian ibu tinggi dalam 6 tahun terakhir yaitu Kecamatan Klego, Ampel, Mojosongo, Nogosari, Teras, Ngemplak dan Musuk.
Menurut Ratri, Dinkes Kabupaten Boyolali telah menerapak sejumlah kebijakan dalam rangka memecahkan persoalan kematian ibu. Diantaranya membentuk tim audit kematian maternal perinatal. "Kami juga akan melaunching rumah tunggu kelahiran. Rencananya pada 25 Agustus 2016," katanya.
Baca juga: GOW dan PKK berkomitmen menekan AKI dan AKB di Kabupaten Pati
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dokter Djoko Mardijanto mengungkapkan, menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi menjadi salah satu prioritas Pemprov Jateng. Hal itu sebagaimana program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Menurut Djoko, AKI Jawa Tengah pada 2015 sebesar 111,16 kasus per 100.000 kelahiran, atau 619 kasus. Sedangkan untuk tahun ini hinga periode Juli sudah ada 305 kasus iu meninggal.
Menurut Djoko, dari hasil audit kematian ibu dan bayi, penyebabnya diantaranya adalah perdarahan, eklamsia dan penyakit penyerta.Ada juga yang mengalami kekuarangan gizi kronik dan anemia."Dengan adanya masalah seperti ini, pada saat ibu hamil harus dipersiapkan. Rata-rata tidak dipersiapkan," katanya.
Satu diantara cara ibu hamil mempersiapkan diri menghadapi persalinan adalah program SMSbunda. SMSbunda merupakan sistem informasi berbasis SMS. Ibu hamil yang mengikuti program ini bisa memperoleh informasi terkait kehamilan dan tips kesehatan. Layanan ini diberikan selama kehamilan hingga anak berusia 2 tahun secara gratis. Demikian disamapikan oleh Direktur SMSbunda, Sushanty.
Konten SMSbunda diadopsi dari buku KIA yang sudah dikonversi dalam bahasa sms. "Konten SMSBunda yang dikembangkan oleh tim klinis Jhpiego dan disesuaikan dengan pedoman Kementerian Kesehatan akan membekali ibu dengan pengetahuan kehamilan dan nifas, perilaku hidup bersih sehat dan tanda-tanda bahaya, sesuai dengan usia kehamilan atau usia bayi," katanya.
Cara mendaftar SMSbunda mudah. Cukup dengan mengetik REG <spasi> perkiraan tanggal melahirkan <spasi> kota asal dan kirim ke nomor 08118469468. (AS)
Pada 2016 hinga Juli 2016 sudah ada 10 kematian ibu hamil. "Tren dari 2013 hingga 2015 cenderung naik," jelasnya kepada direktorijateng.com di sela-sela seminar.
Ratri mengungkapkan, kecamatan yang memiliki kasus kematian ibu tinggi dalam 6 tahun terakhir yaitu Kecamatan Klego, Ampel, Mojosongo, Nogosari, Teras, Ngemplak dan Musuk.
Suasana seminar upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Boyolali, Jumat (5/8/2016). |
Menurut Ratri, Dinkes Kabupaten Boyolali telah menerapak sejumlah kebijakan dalam rangka memecahkan persoalan kematian ibu. Diantaranya membentuk tim audit kematian maternal perinatal. "Kami juga akan melaunching rumah tunggu kelahiran. Rencananya pada 25 Agustus 2016," katanya.
Baca juga: GOW dan PKK berkomitmen menekan AKI dan AKB di Kabupaten Pati
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dokter Djoko Mardijanto mengungkapkan, menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi menjadi salah satu prioritas Pemprov Jateng. Hal itu sebagaimana program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Menurut Djoko, AKI Jawa Tengah pada 2015 sebesar 111,16 kasus per 100.000 kelahiran, atau 619 kasus. Sedangkan untuk tahun ini hinga periode Juli sudah ada 305 kasus iu meninggal.
Menurut Djoko, dari hasil audit kematian ibu dan bayi, penyebabnya diantaranya adalah perdarahan, eklamsia dan penyakit penyerta.Ada juga yang mengalami kekuarangan gizi kronik dan anemia."Dengan adanya masalah seperti ini, pada saat ibu hamil harus dipersiapkan. Rata-rata tidak dipersiapkan," katanya.
Satu diantara cara ibu hamil mempersiapkan diri menghadapi persalinan adalah program SMSbunda. SMSbunda merupakan sistem informasi berbasis SMS. Ibu hamil yang mengikuti program ini bisa memperoleh informasi terkait kehamilan dan tips kesehatan. Layanan ini diberikan selama kehamilan hingga anak berusia 2 tahun secara gratis. Demikian disamapikan oleh Direktur SMSbunda, Sushanty.
Konten SMSbunda diadopsi dari buku KIA yang sudah dikonversi dalam bahasa sms. "Konten SMSBunda yang dikembangkan oleh tim klinis Jhpiego dan disesuaikan dengan pedoman Kementerian Kesehatan akan membekali ibu dengan pengetahuan kehamilan dan nifas, perilaku hidup bersih sehat dan tanda-tanda bahaya, sesuai dengan usia kehamilan atau usia bayi," katanya.
Cara mendaftar SMSbunda mudah. Cukup dengan mengetik REG <spasi> perkiraan tanggal melahirkan <spasi> kota asal dan kirim ke nomor 08118469468. (AS)
Belum ada Komentar untuk "Dalam tujuh bulan, 10 ibu hamil meninggal di Boyolali"
Posting Komentar