Entri yang Diunggulkan

Essay Diah Ayu Fadilah: Kehidupan Petani dan Segenggam Rasa Syukurnya

PAUD Bunga Bangsa Semarang

DIREKTORI JATENG, SEMARANG- PAUD Bunga Bangsa merupakan satu di antara PAUD di Kota Semarang yang memiliki prestasi di tingkat nasional. Pengelola yayasan Bunga Bangsa, Silviana Endang TM yang juga kepala PAUD tersebut menyampaikan, pada 2009 lembaga pendidikan yang dikelolanya pernah meraih juara I tingkat nasional sebagai PAUD inovatif kreatif. Prestasi tersebut berkat riset serta pengembangan pembelajaran yang dilakukannya di sekolah.

Tak berhenti di situ, pada tahun berikutnya, 2010, PAUD yang beralamat di Jl Taman Sekar Jagad No 32-34 Tlogosari Semarang itu juga memeroleh predikat juara nasional PAUD berprestasi.


Perempuan yang biasa disapa Silvi itu mengatakan, pihaknya mengembangkan pembelajaran yang benar-benar diperlukan bagi perkembangan anak. "Pembelajarannya juga berpusat pada anak," katanya.



Belajar Sambil Bermain Melalui Pembelajaran Sentra



Menurutnya,  pembelajaran di PAUD Bunga Bangsa sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah. Anak-anak belajar mengenal sesuatu melalui kegiatan bermain. Pembelajarannya didesain untuk memacu kreativitas anak. Di antaranya, pemanfaatan berbagai macam limbah sebagai alat peraga edukasi (APE).


Silvi mengatakan, PAUD Bunga Bangsa memiliki jargon sehat, cerdas dan ceria. Untuk mewujudkan siswa-siswi yang sehat, PAUD menerapkan beberapa program. Di antaranya, usaha kesehatan gigi sekolah yang dilaksanakan bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan Gigi Universitas Diponegoro. Siswa-siswi mengikuti pemeriksaan karies gigi secara berkala. Juga program pemeriksaan kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

"Setiap hari kami sediakan makanan yang bergizi bagi anak-anak. Jadi mereka tak perlu membawa makanan dari rumah," kata Silvi.
Adapun, untuk mewujudkan cerdas dan ceria, metode pembelajaran yang diterapkan yaitu "Beyond Centre and Circle Times (BCCT)". Metode tersebut berorientasi pada kebutuhan anak dan berpusat pada anak dengan menciptakan suasana yang menyenangkan.

Menurut Silvi, kegiatan pembelajaran dilakukan di pusat-pusat kegiatan atau sentra yang cukup beragam. Dia menyebutkan, setidaknya ada lima sentra yang disediakan Bunga Bangsa. "Anak-anak bisa belajar di sentra alam, sentra persiapan, sentra sains, sentra religi dan sentra seni," ungkapnya.

Kegiatan outbond siswa-siswi PAUD Bunga Bangsa Semarang.
Dia mengatakan, sebelum anak-anak beraktivitas di sentra yang dimaksud, ada kegiatan outdoor selama lebih kurang 15 menit. Menurutnya, hal itu untuk membuat anak nyaman dan merasa senang. Sehingga mereka siap mengembangkan kemampuan mereka saat berada di sentra.

Dia mengatakan, dalam pembelajaran sentra, batas jumlah setiap rombelnya  12 anak yang didampingi oleh satu orang guru pendamping. Ada sebanyak 15 guru di PAUD Bunga Bangsa. "Setiap hari anak belajar di satu sentra. Sehingga dalam seminggu bisa bergantian. Anak-anak melakukan pembelajaran pemahaman dan keterampilan baca-tulis-hitung serta multiple intelegence-nya," kata Silvi.


Silvi mengatakan, PAUD Bunga Bangsa saat ini mengelola Kelompok Belajar (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). Untuk KB, lanjut dia, anak belajar secara bertahap. Menurut dia, kenyaman anak menjadi perhatian utama. Anak diajak belajar bersosialisasi dan dikenalkan sesuatu sesuai tumbuh kembang, sehingga tak bosan.


Adapun untuk jenjang TK, ada tambahan kegiatan khusus bagi anak-anak. Kegiatan tersebut diarahkan menjadi bekal anak menyongsong pendidikan dasar. Misalnya, kegiatan sains melalui pengamatan perkembangan tumbuhan. "Mereka tak hanya tahu, tetapi juga mempraktikkan melalui kegiatan menanam dan sebagainya," katanya.



Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini



Sejak dini, siswa-siswi PAUD Bunga Bangsa Semarang memeroleh pendidikan antikorupsi. Pihak PAUD bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membekali siswa sikap antikorupsi. Silvi mengatakan, saat ini KPK memang tengah berkampanye untuk memberantas korupsi yang melanda birokrasi negeri ini. Satu di antara programnya adalah masuk ke dunia pendidikan usia dini. PAUD menerima bantuan buku-buku anak berisi keteladanan dan nilai antikorupsi.


"Buku kami pinjamkan kepada orang tua. Mereka bisa memberikan cerita kepada anak-anak di rumah," katanya.


Dia menyebutkan, bantuan buku cerita anak dari KPK yang diterima sebanyak 100 eksemplar. Buku-buku tersebut dipinjamkan kepada orangtua siswa maksimal seminggu. Orangtua bisa meminjam lagi buku cerita seri lainnya.


Sebagai tindak lanjut, orangtua siswa diundang untuk mengikuti seminar atau workshop. Dalam seminar itu, pihaknya mengundang komisioner KPK untuk memberikan materi. "Tanpa kerjasama orangtua, pasti sangat sulit. Makanya kami juga memberikan layanan parenting kepada orangtua siswa," katanya.


Orangtua memeroleh wawasan sekilas tentang tumbuh kembang anak. Melalui program parenting pula, orangtua terlibat dalam kegiatan mengajar sesuai dengan profesi masing-masing.


"Ke depan, setidaknya kami akan merancang program layanan fullday. Dengan sistem fullday anak-anak bisa memeroleh bekal lebih banyak, baik keagamaan maupun lainnya. Akan kami tawarkan ke orangtua murid," katanya.


Dari tahun ke tahun, output PAUD Bunga Bangsa mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitas. Menurut Silvi, siswa lulusannya sudah siap secara psikologis dan akademis memasuki pendidikan dasar (SD). Bahkan, tak sedikit anak yang mengharumkan nama sekolahnya melalui prestasi akademik maupun non akademik.


"Mereka bisa berprestasi di sekolah. Sebab, sejak dini sudah kami bekali aktivitas ekstra, seperti pelatihan komputer, lasy, melukis kanvas dan latihan vokal," katanya.


Dia menyebutkan, sarana dan prasarana pembelajaran juga cukup lengkap. Dia mengatakan, semua ruang kelas ber-AC. Pihak sekolah juga memberikan layanan psikologi dan penitipan anak hingga sore.


Pembelajaran di Luar Kelas

Siswa-siswi PAUD Bunga Bangsa Semarang mengikuti kegiatan belajar di luar kelas.
Kegiatan pembelajaran juga dilakukan di luar kelas. Misalnya outbond dan field trip ke suatu tempat. "Anak-anak diajak ke tempat peternakan dan perkebunan. Program ini biasanya setahun dua kali. Anak-anak bisa memeroleh pengalaman langsung di lapangan," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah guru yang mengampu sebanyak 15 orang. Menurutnya,  yang menjadi ciri khas di sekolahnya adalah, anak mendapat kesempatan berkreasi untuk menemukan bakat dan minatnya melalui kegiatan ekstra. (AS)

Belum ada Komentar untuk "PAUD Bunga Bangsa Semarang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel