7 Orang di Banyumas Meninggal Dunia Akibat DBD selama 46 Hari
Senin, 15 Februari 2016
Tulis Komentar
Bupati Banyumas Achmad Husein saat memimpin rakor penanganan DBD di Pendopi si Panji, Senin (15/2). |
DIREKTORI JATENG, PURWOKERTO- Kasus Demam Berdarah (DB) di Banyumas cukup tinggi. Selama 46 hari terhitung dari bulan Januari hingga Februari 2016 tercatat terjadi sebanyak 52 kasus, 7 orang di antaranya meninggal dunia. Mengapi kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas kini mencanangkan gerakan massal pemeberantasan sarang nyamuk (PSN) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Gerakan tersebut merupakan hasil rakor penanganan DBD yang digelar di Pendopo si Panji, Senin (15/2). Rakor dihadiri oleh Wabup dr. Budhi Setiawan, Dandim 0701 Banyumas, Wakapolres Banyumas, Muspika se Kabupaten Banyumas dan Lurah/Kades se Kabupaten Banyumas dan Rotari di Kabupaten Banyumas.
Sesuai instruksi Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada para camat lurah/Kepala Desa se Kabupten Banyumas, gerakan massal PSN akan
dilaksanakan mulai Rabu dan kamis 17-18 Februari 2016 mulai pukul 08.00 WIB . Kegiatan PSN akan dilanjutkan setiap hari Jum'at dengan
melakukan pengecekan ke seluruh rumah di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.
Bupati Husein mengatakan, gerakan PSN harus
dilaksanakan secara serentak dan kompak dengan melibatkan Jajaran Pemkab Banyumas, TNI,
POLRI, dan kelompok masyarakat. "Harus turun
bersama-sama untuk mengecek setiap rumah untuk memastikan sudah tidak ada
sarang nyamuk Demam Berdarah," katanya.
Dia mengatakan, gerakan massal tersebut akan dipantau dari tingkat Kabupaten.Pemantauan melibatkan seluruh Dinas/Lemtekda. Pihaknya sudah menugaskan kepada seluruh kepala Dinas/Lemtekda untuk turun ke desa melakukan pemantauan bergabung dengan pemantau dari Kecamatan. Hasil pantauan akan dilaporkan langsung kepada Bupati.
"Saya berjanji akan mendatangi seluruh desa di wilayah Kabupaten Banyumas untuk memastikan bahwa desa tersebut sudah tidak ada DBD lagi. Saya akan mewakilkan kegiatan ke luar kota seperti pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di Semarang, rapat di Jakarta dan ke Singapura untuk menghadiri penampilan batik Banyumas di Singapura," katanya.
Husein menambahkan bagi warga yang terkena DBD akan dijamin gratis pengobatannya. Pihaknta sudah memerintahkan kepada lurah/kades untuk memantau kondisi warganya.
Wabub dr Budhi Setiawan yang turut hadir dalam rakor mengatakan, penanganan DBD di Tahun 2016 harus dilaksanakan secara serentak. Tahun lalu selama setahun hanya terjadi korban 1 orang. Sedangkan tahun 2016 yang baru 46 hari sudah merenggut 7 orang. (AS)
Dia mengatakan, gerakan massal tersebut akan dipantau dari tingkat Kabupaten.Pemantauan melibatkan seluruh Dinas/Lemtekda. Pihaknya sudah menugaskan kepada seluruh kepala Dinas/Lemtekda untuk turun ke desa melakukan pemantauan bergabung dengan pemantau dari Kecamatan. Hasil pantauan akan dilaporkan langsung kepada Bupati.
"Saya berjanji akan mendatangi seluruh desa di wilayah Kabupaten Banyumas untuk memastikan bahwa desa tersebut sudah tidak ada DBD lagi. Saya akan mewakilkan kegiatan ke luar kota seperti pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di Semarang, rapat di Jakarta dan ke Singapura untuk menghadiri penampilan batik Banyumas di Singapura," katanya.
Husein menambahkan bagi warga yang terkena DBD akan dijamin gratis pengobatannya. Pihaknta sudah memerintahkan kepada lurah/kades untuk memantau kondisi warganya.
Wabub dr Budhi Setiawan yang turut hadir dalam rakor mengatakan, penanganan DBD di Tahun 2016 harus dilaksanakan secara serentak. Tahun lalu selama setahun hanya terjadi korban 1 orang. Sedangkan tahun 2016 yang baru 46 hari sudah merenggut 7 orang. (AS)
Belum ada Komentar untuk "7 Orang di Banyumas Meninggal Dunia Akibat DBD selama 46 Hari "
Posting Komentar